VISI.NEWS | MAKKAH — Direktur Keamanan Publik Letnan Jenderal Muhammad Al-Bassami mengumumkan pada bahwa rencana pasukan keamanan umrah telah mencapai target mereka selama bulan suci Ramadan. Ia mengatakan bahwa bukti nyata tidak adanya insiden apapun dari berkerumun jemaah di Masjidil Haram.
Berbicara pada konferensi pers kedua, dilansir dari Saudi Gazzetta, Rabu (12/4/2023), Komandan Pasukan Keamanan Umrah untuk tahun 1444 di Pusat Operasi Terpadu (911) di Makkah pada Selasa malam, Al-Bassami mengatakan bahwa bagian depan lantai pertama dan atap Masjidil Haram dialokasikan untuk tawaf (mengelilingi Ka’bah Suci) setelah peningkatan besar dalam jumlah jamaah umrah selama bulan suci, yang menandai puncak musim umrah tahunan.
Dia mengatakan bahwa selama bulan Ramadan, di pintu gerbang Masjidil Haram tidak ada kerumunan orang kecuali pada waktu salat wajib, dan kemudian dengan cepat kembali ke tingkat normalnya. Dia menekankan kesiapan aparat keamanan untuk menghadapi kerumunan jemaah untuk diantisipasi.
Al-Bassami menunjukkan bahwa rencana untuk menghadapi fenomena negatif dilakukan dengan ketelitian dan efisiensi tinggi. Sebanyak 1.704 pengemis telah ditangkap. Sekitar 47 kampanye umrah palsu juga ditangkap, katanya sambil menekankan bahwa ada penjagaan keamanan yang sangat mudah di semua titik masuk ke kota suci.
Berbicara pada konferensi pers, Penjabat Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Mayjen Mahmoud Al-Faraj menegaskan bahwa pesan kesadaran yang luas disampaikan dalam hal persyaratan keselamatan, dan pesan ini akan diintensifkan selama sisa bulan suci. Dia juga menekankan pentingnya peran para relawan untuk keberhasilan rencana pertahanan sipil.
Wakil Direktur Jenderal Paspor Mayjen Saleh Al-Murabba mengatakan bahwa pengaturan yang rumit dilakukan di semua pelabuhan laut, udara dan darat, untuk memastikan bahwa prosedur jamaah umrah diselesaikan dengan cepat setelah kedatangan mereka. “Belum ada laporan yang diterima tentang gangguan arus kedatangan jemaah haji di pelabuhan mana pun,” imbuhnya.@mpa