VISI.NEWS | BANDUNG – Islam adalah agama yang menghargai ilmu pengetahuan dan mengajak umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang hayat. Al-Quran dan hadist adalah sumber utama ilmu dalam Islam, yang memuat ajaran-ajaran tentang akidah, ibadah, akhlak, hukum, sejarah, dan berbagai aspek kehidupan. Namun, memahami Al-Quran dan hadist bukanlah perkara mudah, karena membutuhkan ilmu-ilmu pendukung yang mendalam dan metodologi yang tepat.
Oleh karena itu, kita membutuhkan rujukan ulama yang punya kedalaman ilmu Quran dan hadist, yang telah mengkaji dan menafsirkan Al-Quran dan hadist dengan berbagai cara dan sudut pandang. Ulama-ulama tersebut telah menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi umat Islam, baik dalam bentuk tafsir, hadist, fiqih, ushul fiqih, kalam, tasawuf, maupun ilmu-ilmu lainnya.
Siapa saja ulama yang punya kedalaman ilmu Quran dan hadist tersebut? Tentu saja, tidak mungkin menyebutkan semua nama ulama yang ada, karena jumlahnya sangat banyak dan tersebar di berbagai zaman dan tempat. Namun, berikut ini kami mencoba menyebutkan beberapa nama ulama yang terkenal dan diakui oleh mayoritas umat Islam, beserta karya-karya mereka yang terkait dengan ilmu Quran dan hadist:
1. Imam Syafi’i (150-204 H/767-820 M)
Beliau adalah pendiri salah satu madzhab fiqih yang paling banyak diikuti oleh umat Islam, yaitu madzhab Syafi’i. Beliau juga dikenal sebagai ahli ushul fiqih, yaitu ilmu yang membahas tentang sumber-sumber hukum Islam dan cara mengambil hukum dari sumber-sumber tersebut. Karya-karya beliau yang terkait dengan ilmu Quran dan hadist antara lain adalah Al-Risalah, Kitab Al-Umm, dan Ikhtilaf Al-Hadist.
2. Imam Bukhari (194-256 H/810-870 M)
Beliau adalah ulama hadist yang paling masyhur dan dijuluki sebagai Amirul Mukminin fil Hadist (pemimpin orang-orang mukmin dalam ilmu hadist). Beliau mengumpulkan dan menyusun hadist-hadist yang dianggap paling shahih (benar) dari segi sanad (rantai periwayat) dan matan (isi hadist). Karya beliau yang paling terkenal adalah Shahih Al-Bukhari, yang merupakan kitab hadist yang paling otentik setelah Al-Quran.
3. Imam Muslim (204-261 H/819-875 M)
Beliau adalah ulama hadist yang juga terkenal dengan keahliannya dalam bidang ilmu hadist. Beliau adalah murid dari Imam Bukhari dan juga mengumpulkan dan menyusun hadist-hadist yang shahih. Karya beliau yang paling terkenal adalah Shahih Muslim, yang merupakan kitab hadist yang kedua paling otentik setelah Shahih Al-Bukhari.
4. Imam Abu Dawud (202-275 H/817-889 M)
Beliau adalah ulama hadist yang juga termasuk dalam kelompok Ahlussunnah wal Jamaah. Beliau mengumpulkan dan menyusun hadist-hadist yang berkaitan dengan hukum-hukum Islam, baik yang shahih maupun yang hasan (baik). Karya beliau yang paling terkenal adalah Sunan Abu Dawud, yang merupakan salah satu dari enam kitab hadist utama (kutubus sittah) yang menjadi rujukan umat Islam.
5. Imam At-Tirmidzi (209-279 H/824-892 M)
Beliau adalah ulama hadist yang juga termasuk dalam kelompok Ahlussunnah wal Jamaah. Beliau mengumpulkan dan menyusun hadist-hadist yang berasal dari berbagai sumber, baik yang shahih, hasan, maupun dhaif (lemah). Beliau juga memberikan penilaian dan keterangan tentang derajat dan keshahihan hadist-hadist tersebut. Karya beliau yang paling terkenal adalah Jami’ At-Tirmidzi, yang juga merupakan salah satu dari enam kitab hadist utama.
6. Imam An-Nasa’i (215-303 H/830-915 M)
Beliau adalah ulama hadist yang juga termasuk dalam kelompok Ahlussunnah wal Jamaah. Beliau mengumpulkan dan menyusun hadist-hadist yang berkaitan dengan ibadah-ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan lain-lain. Karya beliau yang paling terkenal adalah Sunan An-Nasa’i, yang juga merupakan salah satu dari enam kitab hadist utama.
7. Imam Ibnu Majah (209-273 H/824-887 M)
Beliau adalah ulama hadist yang juga termasuk dalam kelompok Ahlussunnah wal Jamaah. Beliau mengumpulkan dan menyusun hadist-hadist yang berasal dari berbagai sumber, baik yang shahih, hasan, maupun dhaif. Karya beliau yang paling terkenal adalah Sunan Ibnu Majah, yang juga merupakan salah satu dari enam kitab hadist utama.
8. Imam Al-Qurthubi (611-671 H/1214-1273 M)
Beliau adalah ulama tafsir yang berasal dari Andalusia (Spanyol). Beliau dikenal sebagai ahli fiqih madzhab Maliki dan ahli tasawuf. Beliau menafsirkan Al-Quran dengan menggunakan metode tahlili (analitis) dan tafsir bil ma’tsur (berdasarkan riwayat). Karya beliau yang paling terkenal adalah Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran, yang merupakan tafsir yang mengkhususkan pada hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Quran.
9. Imam Ibnu Katsir (701-774 H/1301-1373 M)
Beliau adalah ulama tafsir yang berasal dari Damaskus, Suriah. Beliau dikenal sebagai ahli sejarah dan ahli hadist. Beliau menafsirkan Al-Quran dengan menggunakan metode tafsir bil ma’tsur dan tafsir bil ra’yi (berdasarkan pendapat). Karya beliau yang paling terkenal adalah Tafsir Al-Quran Al-Azim, yang merupakan tafsir yang mengandalkan pada hadist-hadist shahih dan riwayat-riwayat sahih.
10. Imam Al-Baidhawi (685-685 H/1286-1286 M)
Beliau adalah ulama tafsir yang berasal dari Iran. Beliau dikenal sebagai ahli ushul fiqih madzhab Syafi’i dan ahli bahasa Arab. Beliau menafsirkan Al-Quran dengan menggunakan metode tahlili dan tafsir bil ma’tsur. Karya beliau yang paling terkenal adalah Anwar At-Tanzil wa Asrar At-Ta’wil, yang merupakan tafsir yang ringkas namun padat dan jelas .
Demikianlah beberapa nama ulama yang punya kedalaman ilmu Quran dan hadist, beserta karya-karya mereka yang terkait dengan ilmu Quran dan hadist. Tentu saja, masih banyak ulama-ulama lain yang tidak sempat kami sebutkan, yang juga memiliki kontribusi besar dalam mengembangkan ilmu Quran dan hadist. Semoga kita dapat mengambil manfaat dari karya-karya mereka dan mengikuti jejak mereka dalam menuntut ilmu yang bermanfaat. Amin.
@mpa
