VISI.NEWS – Tahap kedua dibukanya kembali umrah akan dilakukan Ahad (18/10/2020). Sebanyak 15 ribu jemaah akan diberi izin menjalankan umrah, sementara 40 ribu jemaah dapat menunaikan saalat wajib di Masjidilharam.
Melansir Ihram.co.id dari Arab News, Kamis (15/10/2020), pelaksanaan umrah di Masjidilharam diadakan di tengah langkah jarak sosial yang ketat. Kebijakan ini diambil dengan tujuan menghentikan penyebaran wabah penyakit virus korona atau Covid-19.
Ziarah umrah ditangguhkan Kerjaan Saudi pada awal Maret setelah pandemi Covid-19 menyebar di wilayah tersebut. Namun, bulan lalu Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyetujui rencana pengembalian bertahap operasi umrah, mulai 4 Oktober.
Tahap pertama umrah dibuka untuk warga Saudi dan ekspatriat yang tinggal di Kerajaan. Setelahnya, Kerajaan akan memperluas ke kapasitas yang lebih besar, hingga memungkinkan peziarah datang dari luar Arab Saudi.
Meski demikian, keputusan akhir apakah Saudi mengizinkan jemaah haji asing datang akan diambil setelah meninjau situasi pandemi dan jumlah kasus di seluruh dunia.
Kementerian juga meluncurkan aplikasi smartphone bernama Eatmarna. Aplikasi ini berfungsi untuk mengeluarkan izin umrah kepada calon jemaah. Sebelum mengirimkan surat permohonan izin, pengguna harus memastikan telah terdaftar di aplikasi Tawakkalna, milik Kementerian Kesehatan Saudi. Pendataan ini diperlukan agar pihak berwenang dapat memeriksa status kesehatan dan kelayakan mereka sebelum melakukan ritual umrah.
Sementara itu, satu set izin baru telah ditambahkan di aplikasi bagi para peziarah, Selasa (13/10/2020) kemarin.
“Izin baru termasuk untuk salat di Masjidilharam, salat di Kamar Suci Nabi di Masjid Nabawi, dan satu izin baru untuk menyapa Nabi,” kata seorang pejabat Kementerian Haji dan Umrah. @fen