Wawan Bery (paling kiri) Bendahara Umum Paguyuban Masyarakat Bandung Timur(PMBT)./visi news/budimantara. VISI.NEWS – Selama 16 tahun (2004-2021) sudah perjalanan para penggiat pembentukan calon daerah otonomi baru Kabupaten Bandung Timur (CDOB KBT) menyuarakan aspirasi agar daerah pemekaran baru itu direalisasikan oleh pemerintah pusat.
“Perjalanan kita untuk memperjuangkan CDOB KBT selama 16 tahun bukan hal yang mudah. Berbagai proses kita lalui, untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi serta komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam upaya meyakinkan banyak pihak dalam pembentukan daerah baru tersebut. Alhamdulillah, sampai saat ini sudah memasuki titik terang bahwa usulan CDOB KBT sudah mendapatkan persetujuan dari 102 desa yang melaksanakan musdes (musyawarah desa) di wilayah timur Kabupaten Bandung,” ujar Bendahara Umum Paguyuban Masyarakat Bandung Timur Wawan Bery kepada VISI.NEWS di Sekretariat PMBT, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/1/2021).
Berbagai upaya dan pergerakan, kata Wawan, sudah dilakukan oleh para penggiat yang berasal dari berbagai unsur dan elemen masyarakat di wilayah timur Kabupaten Bandung. Tak sedikit mereka meluangkan waktu dan mengorbankan harta serta tenaga juga pemikiran untuk mewujudkan cita-citanya demi merealisasikan keinginan masyarakat tersebut.
Wawan Bery mengungkapkan, dengan adanya 102 desa yang sudah menunjukkan komitmennya untuk melaksanakan musdes itu membuktikan bahwa masyarakat sudah memahami terhadap pemekaran Kabupaten Bandung menjadi dua bagian pemerintahan daerah, yaitu Kabupaten Bandung Timur.
“Masyarakat pun sudah mulai memahami bahwa pemekaran sebuah daerah sudah merupakan kebutuhan, bukan lagi kebutuhan perseorangan atau golongan. Pemekaran Kabupaten Bandung Timur merupakan sebuah kebutuhan masyarakat yang sudah tak bisa ditawar-tawar lagi,” ungkapnya.
Pada negara demokrasi dan seiring dengan perkembangan modernisasi, imbuh Wawan Bery, pelayanan cepat, praktis sudah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat.
Hal itu untuk mendorong peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung.
“Maka sudah selayaknya, Kabupaten Bandung Timur terbentuk menyusul CDOB Garut Selatan, Sukabumi Utara, dan Bogor Barat yang sudah lebih dulu diusulkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke pemerintah pusat. Diharapkan Bandung Timur dapat melengkapi arah mata angin untuk mewujudkan aspirasi masyarakat yang terus bergulir perkembangannya selama 16 tahun ini,” urainya.
Wawan Bery pun optimistis dengan terlaksananya 102 desa dari 147 desa dan 1 kelurahan yang melaksanakan musdes itu, Badan Pemusyawaratan Desa yang belum melaksanakan musdes akan bertambah jumlahnya.
“Kita terus melakukan pendekatan kepada pemerintahan setempat, terutama desa-desa yang belum melaksanakan musdes. Yang belum melaksanakan musdes bisa menyusul, dan kita pada Senin 4 Januari 2021 akan menyerahkan berkas atau dokumen musdes itu kepada Bupati Bandung H. Dadang M. Naser,” ujarnya.
Dengan harapan, lanjut Wawan Bery, berkas hasil musdes itu ditindaklanjuti Pemkab Bandung ke Provinsi Jabar untuk menjadi bahan pertimbangan dan usulan ke pemerintah pusat sebagai syarat mutlak administratif pembentukan CDOB KBT.
“Dengan adanya hasil musdes itu sudah memenuhi persyaratan administratif pembentukan CDOB KBT, untuk menjadi pertimbangan pemerintah merealisaiskan harapan jutaan penduduk di 15 kecamatan di Kabupaten Bandung wilayah Timur,” ujarnya.
Wawan Bery mengungkapkan, masyarakat sudah menantikan pembentukan CDOB KBT.
“Kami berharap, pembentukan CDOB KBT bagian dari prioritas pemerintah pusat untuk mendekatkan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang menuju kehidupan yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya. @bud
