VISI.NEWS – Sebanyak 2 orang tewas dan 17 mengalami luka dalam kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Raya Taraju, tepatnya di Kampung Babakanputat RT 16/RW 03 Desa Deudeul Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (15/8) malam.
Kecelakaan terjadi akibat kendaraan bak terbuka jenis L-300 dengan nomor polisi Z 8766 HI yang dikendarai oleh Beni (40) mengalami masalah dalam pengereman.
Para korban merupakan rombongan para pemburu babi yang seharian usai melakukan perburuan. Rombongan bersama belasan ekor anjing pemburu pulang menggunakan mobil bak terbuka jenis L-300.
Namun, ketika mobil melaju dan memasuki jalan turunan curam, mobil mengalami masalah dalam rem. Mobil terus meluncur di jalan turunan. Sang sopir, Beni berusaha mengendalikan kendaraannya. Namun, mobil meluncur semakin tak terkendali.
Kondisi tersebut membuat para korban yakni rombongan pemburu babi yang berada di bagian belakang mobil panik. Mereka berusaha menyelamatkan diri, berhamburan loncat dari mobil yang sedang melaju kencang.
“Tiba-tiba mobil mengalami masalah, remnya blong di turunan curam. Saya panik namun tetap berusaha mengendalikan kendaraan yang terus melaju tak terkendali,” kata sang sopir, Beni.
Menurut Beni, penumpang yang berada di belakang bak kendaraan ikut panik. Mereka berusaha menyelamatkan diri dan berhamburan meloncat dari mobil yang sedang melaju kencang. Hal tersebut yang mengakibatkan mereka mengalami luka, bahkan dua di antaranya meninggal dunia akibat benturan saat meloncat.
Mobil terus meluncur semakin tak terkendali dan baru terhenti setelah menabrak tebing. Dirinya sengaja menabrakan mobil ke tebing yang berada di sebelah kanan karena sebelah kiri jurang curam.
“Mobil terus melaju dan khawatir masuk jurang, saya banting setir hingga mobil menabrak tebing dan terhenti. Mobil mengalami keruskaan cukup parah, saya selamat dan hanya mengalami luka ringan akibat benturan,” tuturnya.
Sementara itu korban selamat lainnya, Sandi (35) mengatakan semua merasa panik ketika mobil terus meluncur semakin tak terkendali. Semua berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat dari kendaraan, termasuk dirinya ikut meloncat.
“Namun, nahas dialami dua teman saya yakni Asep Buldog (55) dan Endi (60). Keduanya tewas, diduga ketika meloncat tidak mendarat dengan sempurna hingga terjatuh dan membentur aspal,” ucapnya.
Menurutnya, kedua korban mengalami luka serius di bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara korban lainnya termasuk dirinya dibawa warga ke puskesmas guna penanganan medis, ungkapnya.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kecelakaan ini. Polisi masih fokus terhadap evakuasi korban. @arn