VISI.NEWS | BANDUNG – Selama lebih dari 20 tahun, warga Dusun Cisoka, Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, hidup tanpa pasokan listrik dari PLN. Namun per hari ini pasokan listrik PLN telah mengaliri di sana.
Menurut Anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Barat (Jabar) Reynaldi, dusun Cisoka berada di tengah perkebunan teh Cisoka, dusun ini didominasi para pendatang dari wilayah Ciwidey dan Pangalengan, Kabupaten Bandung yang rata-rata berprofesi sebagai pemetik teh.
“Sebelum aliran listrik PLN masuk, warga setempat mengandalkan pasokan listrik yang terbatas dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dari sebuah kincir angin sederhana,” katanya.
Dengan pasokan listrik yang sangat terbatas, lanjut Reynaldi, sejumlah kendala pun dirasakan warga saat itu, listrik hanya bisa buat sedikit penerangan dan menyalakan TV.
“Selebihnya untuk yang berdaya besar tidak bisa seperti menyalakan rice cooker, menyetrika atau kegiatan lainnya, utamanya mengganggu saat anak ingin belajar malam,” ujarnya.
Kepada VISI.NEWS, Reynaldi mengungkapkan, warga Cisoka sudah ada sejak 1985, namun warga mulai ramai sekitar tahun 2000-an, dari 31 Kepala Keluarga (KK) yang tercatat berdomisili di dusun tersebut, saat ini hanya tinggal 25 KK.
“KK yang tidak ada itu diketahui sedang kerja ke luar daerah, tapi tercatat domisilinya masih di dusun tersebut, meski demikian suasana didusun itu tidak kemudian begitu tertinggal,” ungkapnya.
Atas pengetahuan tersebut, sebagai legislator asal dapil SMS (Subang Majalengka Sumedang), Reynaldi mengaku akan memperjuangkan dusun yang hingga saat ini masih keterbatasan pasokan listrik.
“Kami di DPRD Jabar, akan menyampaikan dan memperjuangkan temuan ini, agar di dusun tersebut kedepan dapat ketersediaan listrik yang memadai,” pungkasnya. @eko