VISI.NEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, melakukan pembatasan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngipang, yang berlokasi di kawasan Solo Utara.
Pembatasan pelayanan selama sepekan yang berlaku mulai Senin (9/11/2020) ini disebabkan di RSUD tersebut terdapat 26 orang tenaga kesehatan (nakes) yang positif terpapar Covid-19.
Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani, menjelaskan kepada wartawan di Balai Kota Solo, pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak termasuk gawat darurat sementara dialihkan ke rumah sakit lain atau ke puskesmas.
Jenis layanan yang sementara dihentikan, di antaranya poliklinik rawat jalan, rawat inap, pelayanan operasi, dan persalinan. Sedangkan intalasi gawat darurat (IGD), masih bisa melayani khusus untuk penanganan darurat, seperti korban kecelakaan.
Sebelum diputuskan untuk menghentikan sementara pelayanan RSUD Ngipang, menurut Ahyani, pihak manajemen melakukan tracing secara masif, menyusul ditemukan nakes yang terpapar Covid-19.
Berdasarkan hasil tracing, didapati puluhan orang karyawan dan nakes juga tertular.
Pihak Satgas Covid-19 Kota Solo, akhirnya memutuskan, nakes yang terpapar Covid-19 harus dikarantina di RSUD Bung Karno yang berlokasi di Semanggi, Solo Selatan.
Sedangkan berdasarkan hasil tracing tersebut, sejumlah nakes dan karyawan yang kontak erat dengan nakes yang dikonfirmasi positif Covid-19 harus melakukan karantina mandiri.
“Semula di RSUD Ngipang ditemukan ada nakes yang terpapar Covid-19. Sewaktu dilakukan rapid tes secara masif, terutama terhadap para Nakes, terdapat sejumlah Nakes tertular dan berdampak pada pelayanan. Sehingga pelayanan harus dikurangi, karena banyak Nakes tidak bisa melaksanakan tugas karena harus karantina,” kata Ahyani, yang sehari-hari sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo.
Ahyani menegaskan, di RSUD Ngipang hanya dilakukan pembatasan pelayanan karena banyak nakes yang harua dikarantina. Selain nakes terpapar Covid-19, sejumlah nakes yang terkena tracing juga harus karantina mandiri. Dia berharap hasil tracing lanjutan tidak banyak nakes yang terpapar karena bisa berakibat RSUD Ngipang diisolasi sementara.
“Semoga yang terkena tracing tidak banyak, sehingga tidak sampai dilakukan penutupan. Kalau hasil tracing banyak, bisa jadi di sana harus diisolasi sekalian,” jelasnya.
Ketua Satgas Covid-19 Kota Solo itu, di antara 26 orang nakes yang terpapar Covid -19, selain tenaga kesehatan dokter dan perawat, juga ada tenaga pendukung rumah sakit. Dia memastikan, pembatasan pelayanan dilakukan maksimal selama dua minggu, tergantung hasil tracing terhadap seluruh nakes dan karyawan.
Terpisah, Direktur RSUD Ngipang, dokter Willy Handoko, menjelaskan kepada wartawan, pihaknya mengurangi pelayanan karena perlu menata karyawan akibat sejumlah Nakes dan karyawan dikarantina. Penataan karyawan diperkirakan butuh waktu sekitar seminggu agar tetap memberikan pelayanan yang baik. @tok