VISI.NEWS | JAKARTA – Pada hari Kamis, 17 Maret 2022, kembali dilaksanakan pertemuan Infrastructure Working Group (2nd IWG) G20 secara virtual. Pertemuan kedua ini dilaksanakan dengan fokus pada perkembangan penyelesaian deliverables (hasil kerja) yang ditargetkan sesuai rencana kerja Presidensi. Sebelumnya di pertemuan IWG bulan Januari, co-chairs dan Presidensi telah mendapatkan masukan negara anggota dan lembaga internasional mengenai agenda infrastruktur G20 dan deliverables yang akan dicapai selama setahun ke depan.
Empat agenda utama Presidensi Indonesia pada IWG tahun 2022, yaitu: (i) Meningkatkan investasi infrastruktur yang berkelanjutan melalui partisipasi sektor swasta; (ii) Meningkatkan inklusi sosial dan mengatasi kesenjangan daerah; (iii) Meningkatkan investasi pada infrastruktur digital dan InfraTech; dan (iv) memajukan infrastruktur yang transformatif pasca pandemi COVID-19. Selain itu, pada IWG tahun 2022 akan dilanjutkan pembahasan topik Presidensi sebelumnya (legacy agenda) yaitu pengembangan indikator Quality Infrastructure Investment (QII) dan penyempurnaan tata kelola Global Infrastructure Hub (GIHub).
Dalam pembukaan 2nd IWG, Direktur PDPPI, Brahmantio Isdijoso, sebagai co-chair IWG dari Presidensi menyampaikan komitmen Indonesia sebagai Presidensi G20, “Indonesia tetap berkomitmen untuk memberikan hasil nyata yang akan membantu mengatasi dampak ekonomi global dari pandemi COVID-19 dan mencapai tujuan bersama dalam isu perubahan iklim. Pertemuan ini akan kita gunakan untuk melanjutkan progres keenam agenda IWG yang dituangkan dalam rencana kerja dan komunike bulan Februari.“
Dalam pertemuan 2nd IWG ini, Presidensi Indonesia bersama co-chairs dari Australia dan Brazil kembali berkolaborasi dengan GI Hub OECD, GIF, World Bank, ADB, IFC, dan AIIB dan menyampaikan update proses penyelesaian deliverables. Deliverables ini diantaranya indikator QII dan InfraTracker 2.0 tool untuk membantu membangun strategi dan rencana infrastruktur jangka panjang serta kerangka kebijakan untuk mendorong infrastruktur berkelanjutan, inklusif dan digital. Update dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada negara anggota memberikan masukan kepada konsep deliverables yang dibangun, untuk dibahas kembali pada pertemuan IWG selanjutnya (3rd IWG) tanggal 9 -10 Juni. @alfa