3 Hari 2 Malam Mudik Depok – Kendal Bersepeda

Editor Pulung bersama rekannya mudik menggunakan sepeda ke kampung halaman./foto: istimewa/via okezone.com
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Warga Sawangan, Depok, Jawa Barat, bernama Pulung bersama empat rekannya naik sepeda untuk mudik ke kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah. Ia dan rekannya yang tergabung dalam komunitas sepeda itu menggowes selama 3 hari 2 malam untuk sampai tujuan.

Melansir Okezone.com, Pulung menjelaskan, ia dan empat rekannya berangkat mudik usai salat Idulfitri 1442 Hijriah pada Kamis 13 Mei 2021.

“Tadi siang, saya baru sampai,” katanya, saat berbincang, Minggu (16/5/2021).

Sebelum berangkat mudik, Pulung mengaku keliling Jakarta dulu untuk menghampiri temannya.

“Dari Sawangan Depok janjian sama teman-teman nyamperin, ada komunitas sepeda touring Indonesia. Saya lewat Ciputat, Kramatjati, Kalimalang, sampai Cikarang,” kata dia.

Soal perjalanannya sendiri, ia mengaku menggowes selama dua hingga tiga jam, lalu beristirahat.

“Dapat 2-3 jam lumayan. Kita komitmen, setengah jam sebelum salat kita istirahat, salat sekalian, kalau sudah Isya istirahat sampai pagi,” tuturnya.

Pulung mengungkapkan pengalaman menarik yang dialaminya saat mudik menggunakan sepeda. Ia memanfaatkan masjid dan pom bensin untuk beristirahat pada malam hari.

Ia mengatakan, pertama mereka berhenti di sebuah masjid di daerah Cikampek. Ia mengaku takmir masjid di sana menyambut hangat.

“Itu takmirnya welcome. Tapi tetap ada batasannya, ada ruangan yang tidak boleh masuk, dan di bagian luar boleh. Saya bawa matras kecil untuk tidur. Kedua di Cirebon, di pom bensin yang ada musalanya, ada jualan makanan,” ujarnya.

Ia mengaku alasan dirinya bersama rekan-rekan bermalam di masjid atau pom bensin lantaran ingin berhemat.

“Kalau saya ajak ke losmen sayang juga, lebih baik uangnya untuk mereka yang jualan makanan,” kata dia.

Mudik dengan bersepeda kali ini adalah kedua kalinya bagi Pulung. Bedanya, mudik kali ini harus ditempuhnya di tengan pandemi Covid-19.

Baca Juga :  SELEB: Anya Geraldine 'Pengin' Membuka Lapangan Pekerjaan Baru

Lantas, apakah Pulung bersama empat rekannya melakukan tes swab antigen terlebih dulu sebelum mudik?

“Tidak, kami hanya secara lisan saja bersepakat dan menanyakan kabar masing-masing, semuanya dalam keadaan sehat. Karena sayang juga, tes swab sekian ratus ribu, ya mending dibagi-bagi di kampung. Dan kalau kuat sepedahan ratusan kilo meter, inysaallah sehat,” kata Pulung.

Sementara itu, Pulung juga bercerita pengalamannya bersepeda untuk mudik saat melintasi pos penyekatan. Ia mengaku, tidak diminta putar balik oleh polisi dan anggota TNI yang berjaga.

“Saya enggak lewat jalan tikus. Di Cikarang, Karawang itu memang saya lihat ada motor dan mobil dipaksa balik polisi dan tentara. Tapi kami tidak disuruh balik,” ujar Pulung.

Tidak ada satu pun polisi yang menyetop mereka dan memeriksa surat bebas Covid-19, bahkan, para polisi itu justru melambaikan tangannya seraya mendokan mereka:

“Hati-hati di jalan ya,” begitu kata Pak Polisi sambil melambaikan tangannya, yang ditirukan Pulung. @fen

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Jika Juni Penyebaran Covid-19 Terkendali, di Solo Digelar Banyak Even Nasional

Sel Mei 18 , 2021
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Jika bulan Juni 2021 mendatang angka penyebaran Covid-19 di Kota Solo dapat dikendalikan, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berjanji akan menggelar banyak even nasional yang menarik untuk membangkitkan ekonomi. Menurut Gibran, pasca lebaran ini kondisi penyebaran Covid-19 dapat terkontrol cukup baik, namun dia minta semua pihak […]