VISI.NEWS | MANADO, SULSEL – Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulwesi Utara melakukan evakuasi korban meninggal dunia akibat bencana alam dan tanah longsor di Manado. Sebanyak 4 orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa bencana tersebut.
“Di Kelurahan Kairagi Weru terdapat 2 lokasi longsor dengan jumlah korban sebanyak 4 orang. 2 orang meninggal dunia sudah dievakuasi oleh Tim TNI AL ke RS Siloam Paal 2 dan saat ini sedang dilaksanakan pencarian 2 orang lagi oleh tim gabungan TNI dan Polri bersama warga setempat,” ungkap Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, dikutip Minggu (29/1/23), diansir dari laman resmi Polri.
Menurutnya, terdapat 11 personel Biddokkes yang dikerahan dalam penanganan bencana alam banjir dan tanah longsor ini. Personel tersebut dibagi ke dalam 3 tim.
Selain melakukan evakuasi korban meninggal dunia, personel juga memberikan perawatan medis kepada korban luka.
“Personel melakukan evakuasi korban bencana yang membutuhkan perawatan medis. 1 warga Ternate Tanjung korban banjir dievakuasi dengan ambulance ke RS Bhayangkara Manado, sedangkan di Kairagi, petugas melakukan perawatan medis terhadap 7 warga korban tanah longsor,” jelasnya.
Sementara itu sebelumnya, personel gabungan TNI-Polri bersama Basarnas dan sejumlah instansi lainnya, melakukan evakuasi penanganan korban banjir dan tanah longsor.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes. Pol. Jules Abraham Abast mengungkapkan, Polri menerjunkan 624 personel dalam penanganan bencana tersebut, Sabtu (28/1/23).
“Dalam penanganan banjir dan tanah longsor ini, personel Polri yang diterjunkan sebanyak 624 orang, yang merupakan gabungan dari Polresta Manado, Brimob, Samapta Polda, Polair dan Bidang Dokkes Polda Sulut,” jelas Kabid Humas Polda Sulut, Sabtu (28/1/23).
Personel Polri bersama TNI, Basarnas dan BPBD melakukan evakuasi terhadap ribuan warga yang terjebak banjir dan tanah longsor.
“Personel gabungan melakukan kegiatan evakuasi korban yang terjebak banjir dengan menggunakan perahu karet, menolong korban yang luka, mengevakuasi korban ke lokasi penampungan, mengevakuasi korban dan membantu pembersihan rumah yang kena longsor dan menyalurkan bantuan makanan dan bahan makanan kepada pengungsi,” ungkap Kabid Humas Polda Sulut.
Dalam penanganan bencana ini, Polri juga menurunkan sejumlah perlengkapan SAR yang dibutuhkan di lapangan.
“Perlengkapan dan peralatan SAR antara lain, truk pengangkut pasukan, mobil ambulance, mobil SAR, perahu karet, chainsaw, pelampung, tali tambang, tandu dan kantong jenasah,” ungkap Kabid Humas Polda Sulut. @fen