VISI.NEWS | GAZA CITY — Serangkaian serangan udara yang dilancarkan Israel ke wilayah Gaza pada Minggu telah menewaskan sedikitnya 45 orang, menurut keterangan resmi dari badan pertahanan sipil Gaza dan sejumlah rumah sakit di wilayah tersebut. Jumlah ini merupakan pembaruan dari laporan sebelumnya yang menyebutkan 33 korban jiwa.
Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan kepada AFP bahwa korban jiwa tersebut tersebar di berbagai wilayah akibat serangan udara intensif Israel. Serangan ini terjadi meskipun gencatan senjata yang sudah berlangsung selama sembilan hari masih secara teknis berlaku. Baik Israel maupun Hamas saling menuduh pihak lain sebagai pelanggar perjanjian tersebut.
Empat rumah sakit di Gaza—Al-Awda, Al-Aqsa Martyrs, Nasser, dan Al-Shifa—mengonfirmasi total korban tewas tersebut kepada AFP. Al-Awda Hospital di Nuseirat menerima 24 jenazah dan merawat 73 korban luka. Al-Aqsa melaporkan 12 kematian, sementara Nasser Hospital di Khan Yunis mencatat lima korban tewas, dan Al-Shifa di Gaza City menerima empat jenazah.
Bassal menjelaskan secara rinci beberapa serangan mematikan yang terjadi hari itu. Enam orang tewas akibat serangan terhadap sekelompok warga sipil di kota Zuwaida, Gaza tengah. Dua serangan lainnya di dekat Nuseirat menewaskan enam orang, termasuk anak-anak, dan melukai 13 lainnya.
Di dekat Asdaa City, sebuah serangan drone menewaskan seorang wanita dan dua anak-anak ketika rudal menghantam tenda pengungsi. Di lokasi berbeda, seorang jurnalis dan satu warga sipil tewas di bagian barat Zuwaida akibat serangan udara.
Dua orang lainnya dilaporkan tewas dalam serangan terhadap sebuah tenda di area Al-Ahli Club di Nuseirat, dan dua lagi meninggal dunia di Jabalia, Gaza utara. Satu korban jiwa juga tercatat di Gaza City bagian barat akibat serangan terhadap sebuah apartemen.
Sebagian besar korban tewas langsung di tempat, sementara lainnya meninggal akibat luka serius yang diderita. Jumlah korban diperkirakan bisa terus bertambah mengingat banyaknya warga yang masih dirawat dalam kondisi kritis.
Militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka sedang memverifikasi laporan korban sipil, namun kemudian menyatakan bahwa mereka kembali memberlakukan penegakan gencatan senjata di Gaza. Situasi ini menambah ketegangan di wilayah yang sudah lama dilanda konflik, hanya beberapa hari menjelang upaya diplomatik lanjutan dari komunitas internasional.
@uli/arabnews












