Search
Close this search box.

ABB dan Pemerintah Dorong GPAS untuk Tingkatkan Keamanan Listrik Bangunan

Bagikan :

  • ABB dan Pemerintah Indonesia bersinergi mempromosikan pentingnya penggunaan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) di setiap bangunan sebagai langkah preventif terhadap risiko listrik di seluruh penjuru negeri.
  • Gangguan instalasi listrik, termasuk arus bocor dan hubungan arus pendek menjadi penyebab utama 69 persen kebakaran di
    Jakarta pada 2024 – hal ini menyoroti urgensi sistem proteksi yang andal.
  • Kolaborasi ini mencakup kampanye edukasi, kegiatan Expert Day, serta berbagai inisiatif lainnya untuk meningkatkan kesadaran
    serta pemanfaatan teknologi keselamatan listrik di masyarakat.

VISI.NEWS | JAKARTA – ABB dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kemitraan untuk mendorong peningkatan keselamatan kelistrikan secara nasional dengan mempromosikan penerapan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) di seluruh bangunan.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mengurangi risiko kebakaran, mencegah
kecelakaan akibat listrik, serta melindungi masyarakat dan bangunan melalui sistem instalasi
yang lebih aman.
Didukung Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik), Kementerian ESDM, kerja sama
ini difokuskan pada kampanye edukasi nasional yang bertujuan memperkuat pemahaman
publik tentang peran krusial GPAS dalam melindungi jiwa dan aset. Saat ini Kementerian ESDM
tengah menyusun Rancangan Peraturan Menteri ESDM tentang Penerapan GPAS pada Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah yang akan mewajibkan penggunaan GPAS,
dimulai dari gedung-gedung pemerintahan sebelum diperluas ke sektor lainnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hampir 800
insiden kebakaran terjadi sepanjang tahun 2024, dengan 69 persen di antaranya disebabkan
oleh hubungan arus pendek dan arus bocor listrik1
. Temuan ini menegaskan perlunya
penerapan standar keselamatan yang lebih tinggi, terutama di bangunan residensial dan
komersial.
1 Untuk mendukung implementasi kebijakan ini, ABB dan Ditjen Gatrik akan melaksanakan
berbagai kegiatan, termasuk kampanye kesadaran publik, pelatihan teknis, dan sosialisasi
lintas sektor. Program ini ditujukan bagi para instalatir, operator gedung, serta masyarakat
umum, dengan materi edukatif seputar pemasangan dan perawatan GPAS yang tepat dan
efektif.
Seperti MCB, produk GPAS ABB dirancang untuk mendeteksi gangguan listrik sejak dini dan
secara otomatis memutus aliran arus—mencegah kejutan listrik, mengurangi risiko kebakaran,
serta memberikan perlindungan yang cepat dan andal. Dilengkapi teknologi terkini dan
memenuhi standar keselamatan global tertinggi, perangkat ini memberikan rasa aman bagi
rumah, gedung, dan komunitas.
“Keselamatan adalah prioritas utama ABB, dan kami berkomitmen menyediakan solusi
teknologi yang melindungi masyarakat serta aset mereka dari risiko bahaya kelistrikan,” ujar
Gerard Chan, Presiden Direktur dan Country Holding Officer (CHO) ABB Indonesia. “Melalui
kolaborasi ini, kami ingin mendorong kesadaran nasional akan pentingnya GPAS, dan
menjadikannya fitur wajib di setiap sistem kelistrikan di Indonesia.”
Senada dengan ABB, Ditjen Gatrik menegaskan pentingnya meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap risiko penggunaan listrik merupakan langkah krusial dalam menciptakan
lingkungan yang lebih aman.
“Masyarakat perlu memahami risiko penggunaan listrik, mulai dari kejut listrik hingga potensi
kebakaran. GPAS mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya arus sisa yang dapat
menyebabkan kecelakaan listrik maupun kerusakan peralatan,” ungkap Plt. Direktur Teknik dan
Lingkungan Ketenagalistrikan Bayu Nugroho.
Ia menambahkan, pemerintah telah melakukan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran
penerapan GPAS melalui sosialisasi masif kepada masyarakat, khususnya untuk fasilitas publik
seperti pasar, gedung pemerintahan, dan perumahan. Edukasi tersebut dilakukan melalui
media sosial dan website resmi Ditjen Gatrik pada laman gatrik.esdm.go.id.
Sebagai bagian dari program bersama, ABB dan Ditjen Gatrik telah menyelenggarakan Expert
Day pada awal September di Jakarta. Acara ini mempertemukan kontraktor, pengembang, dan
profesional bangunan dari berbagai daerah, dengan sesi diskusi yang dipandu oleh pakar dari
sektor pemadam kebakaran, medis, dan teknik bangunan. Selain itu, ABB juga telah
berpartisipasi dalam penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) dan menjadi tuan rumah
kunjungan lapangan ke pabrik ABB di Bekasi, Jawa Barat.
Kolaborasi ini mencerminkan komitmen ABB dan Pemerintah Indonesia dalam memperkuat
standar keselamatan kelistrikan nasional. Keduanya berupaya mendorong penggunaan GPAS
sebagai standar wajib di seluruh sistem kelistrikan – mewujudkan hunian dan tempat kerja yang
lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan di seluruh negeri.

Baca Juga :  Kang Dedi Tindaklanjuti Serius Polemik Dana Rp4,1 Triliun

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :