Search
Close this search box.

Ada “Keroncongisasi” untuk Kalangan Milenial di Pagelaran SKF 2021

Pesinden dan penyanyi keroncong Sruti Respati, bersama Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Solo, Agus Santoso, Bambang Heri (OK Bintang Surakarta) dan Ketua Panitia SKF 2021, Suhanto, menjelaskan SKF untuk kaum muda milenial. /visi.news/tok suwarto

Bagikan :

VISI.NEWS | SOLO – Janji Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, menggerakkan berbagai bidang termasuk kegiatan seni budaya di Kota Solo, disambut antusias kalangan musisi keroncong dengan kembali menggelar even tahunan “Solo Keroncong Festival” (SKF) 2021 yang selama pandemi mengalami kelesuan.

Bahkan, dalam perhelatan SKF 2021 yang akan digelar secara hibrid di bangunan baru Convention Hall Tirtonadi, di atas Terminal Bus Tirtonadi, pada 7 – 8 November 2021, sederet musisi papan atas, seperti Addie MS dan Singgih Sanjaya akan tampil di podcast keroncong yang dipandu musisi Bens Leo dan dimeriahkan bintang tamu di antaranya Sundari Sukoco, Endah Laras, Iin Indriani, Billy Tamnge Beatbox dan lain-lain.

Tim kreatif panitia SKF 2021, Sruti Respati, mengungkapkan, konsep SKF 2021 yang dalam performancenya memadukan seni musik keroncong dengan teknologi digital akan berbeda dengan pagelaran tahun-tahun sebelumnya.
“SKF 2021 ini bertema Historia untuk Milenials agar kaum muda milenial melestarikan dan mengembangkan musik keroncong. Untuk menjangkau kaum muda milenial itu, pementasan SKF dipadukan dengan teknologi digital yang kekinian,” kata Sruti Respati, menanggapi pertanyaan VISI.NEWS, dalam jumpa pers, Selasa (3/11/2021).

Menurut Sruti yang dikenal sebagai pesinden dan pelantun lagu-lagu keroncong, berbeda dengan festival sebelumnya pada SKF 2021 sebagian besar penampilnya juga para musisi dan penyanyi muda, seperti Orkes Keroncong (OK) Tugu, OK Nobat Kota Singa, OK Paksi Band, Prince of Fire Flies Band dan satu grup keroncong asal USA, OK Rumput.
“Kami menampilkan Keroncongisasi yang merupakan grup musik mengeroncongkan apa saja, termasuk puisi. Keroncongisasi itu adalah sebuah upaya mengembangkan musik keroncong dengan mengeroncongkan apa saja agar kalangan muda milenial menyenangi dan mengapresiasi musik keroncong,” tandas Sruti.

Baca Juga :  Wamendagri: Yang dibutuhkan pemuda adalah informasi dan motivasi

Bambang Heri, musisi keroncong putera maestro keroncong Waljinah, menjelaskan, SKF 2021 akan menampilkan perjalanan musik keroncong dari masa lalu, masa kini dan tawaran musik keroncong masa depan.
“Dengan tema Historia untuk Milenials, SKF 2021 mengemban misi melestarikan dan mengembangkan musik keroncong. Sehingga, para milenials mau mengapresiasi dan mengadopsi musik keroncong,” katanya.

Ketua Panitia SKF 2021, Ir. Suhanto, yang didampingi Bambang Heri, Sruti Respati dan Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Solo, Drs Agus Santoso, menjelaskan, SKF 2021 yang digelar secara hibrid akan disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Kompas TV, Gibran TV, Budaya Saya, Dinas Kebudayaan Surakarta, Pariwisata Solo dan Batik TV mulai pukul 19.00 WIB. Sedangkan di ruang pertunjukan yang luas hanya akan diisi sekitar 200 penonton beserta para penampil.
“Kegiatan tahunan SKF ini diharapkan menjadi penyemangat bagi seluruh pelaku industri kreatif dan kesenian, khususnya musik keroncong. Sehingga dapat mendorong usaha percepatan pemulihan ekonomi dan membangun citra Kota Solo sebagai kota budaya.” tutur Suhanto.@tok

Baca Berita Menarik Lainnya :