VISI.NEWS – Yoga Andrianto (18), sopir angkot jurusan Cibaduyut -Cangkuang yang menabrak sejumlah pengendara di Jalan Raya Laswi Ciparay dan Jalan Siliwangi Baleendah, Sabtu (29/5/2021) sore, mengaku ulahnya itu dipicu oleh rasa ketakutan dikejar massa.
“Soalnya saya takut dikejar-kejar oleh pemotor setelah senggolan dengan truk di Kertasari,” ujarnya kepada VISI.NEWS di Mapolresta Bandung, di Soreang, tadi malam.
Baca juga
Diduga Sopirnya Mabuk, Angkot Seruduk Sejumlah Pengendara di Ciparay-Baleendah
Namun pelaku juga mengakui sempat minum tuak seharga Rp. 10 ribu, tapi tidak sampai mabuk. Aksinya itu lebih dipicu oleh rasa takut dikejar massa.
https://www.tiktok.com/@visi-news.com/video/6967759789287935233
Warga Kp. Cilebak, Desa Rancamanyar, Kec. Baleendah itu menjelaskan, saat kejadian angkot tersebut sedang membawa borongan dari Cangkuang ke Kertasari. Di tengah perjalanan mobil angkot tersebut bersenggolan dengan sebuah sebuah truk hingga menyebabkan kaca spion angkot tersebut pecah.
“Pelaku lalu membawa angkot tersebut putar arah mengejar truk. Setelah itu terjadi argumen antara supir angkot dengan supir truknya.” ungkap salah seorang penyidik Lakalantas Polresta Bandung, Aipda Deri Boy.
Setelah tiba-tiba dari arah belakang angkot ada temannya pengemudi truk berteriak, “Naon? (Apa?),” sambil melempar batu, pelaku akhirnya ketakutan. Lalu, memacu angkotnya itu, dan terjadi kejar-kejaran di jalanan sampai menabrak sejumlah pengendara dan berakhir setelah menabrak warung sate di Jalan Siliwangi, Baleendah.
Kejadian ini mengakibatkan meninggalnya korban jiwa seorang PNS bernama Sutarno (55) warga Kp. Babakan Priangan 06/01 Kel. Cisereuh Kec. Regol Kota Bandung dan korban luka Dani Danan Jaya Syam (49) warga Kp. Karasak, Kel. Ciheulang, Kec. Ciparay, Kab. Bandung. Sementara korban lainnya menganggap selesai dan tidak melaporkan kejadian tersebut.
Kedua korban tersebut kemarin sore langsung dilarikan ke RSUD Al-Ihsan, Baleendah. @alfa