VISI.NEWS | BOJONGSOANG – Dosen Tari ISBI Bandung Alfianto, atau dikenal dengan Uda Alfianto Wajiwa, merupakan salah satu dosen ISBI Bandung yang telah menjelajahi tari kontemporer sejak lama, dari tahun 2006, hingga kini. Ia selalu menyuarakan literasi tubuh, dan kesadaran jiwa dalam olah setiap gerak tarinya.
Kepeduliannya pada Kampung Ciganitri, tempat dimana ia tinggal sekarang, telah membuat jiwanya melekat dan terikat kuat untuk bisa menyuarakan pesan bumi, pesan alam, dari tanah yang dipijaknya, sehingga ia pun seakan memiliki tanggung jawab, menjaga bumi Ciganitri, seperti menjaga kesadaran dirinya.
Kondisi puncak spiritualitas rasa pada diri Alfianto ini, menjadi energi kuat untuk menguatkan medan magnet yang ia punya, sehingga memiliki daya tarikan yang komprehensif dalam membangkitkan kesadaran pada anak-anak Ciganitri untuk melebur kan dirinya dalam rumah kreatif Wajiwa, sebagai rumah tempat berkreatifitas, rumah belajar, dan rumah pendidikan untuk segenap anak-anak Ciganitri yang ingin meraih masa depannya, kembali ke rumah yang ada di impiannya, meraih kemajuan.
Alfianto Wajiwa, di mata Kepala Desa Lengkong, Agus Salam S.Pd.I, dalam sambutannya, merupakan sosok aset bagi daerah Ciganitri, seseorang yang mampu menjadi inspirator, dan teladan bagi daerah Ciganitri, yang mampu membawa anak-anak Ciganitri menjadi manusia yang istimewa yang memiliki impian positif bagi masa depannya.
Karya “Memantik Energi Baru Anak Kampung Ciganitri,” yang Uda Alfianto bawa untuk program doktoralnya di bidang seni tari kontemporer, dengan mengambil Penciptaan Karya Seni, di S3 ISI Solo, yang ditarik sidangnya ke Kampung Ciganitri, merupakan perjuangannya untuk meyakinkan para penguji, betapa persoalan mamatik energi, perlu pematik dari mereka yang peduli pada persoalan lingkungan dan dinamika sosial masyarakat yang terjadi.
Dan pematik sendiri memerlukan semangat, yang jika bicara itu, maka kita harus sabar, dan konsisten untuk bisa melampaui waktu, berproses dengan hati, dan ternyata tidak bisa instan ketika perubahan dinamika sosial ingin di tuntaskan.
Sehingga dinamika sosial, di masyarakat Ciganitri, dalam berbagai lingkup persoalannya, dimana anak-anak menjadi saksi dalam setiap persoalan yang terjadi, merupakan pragmen kehidupan, panggung situasi sosial yang dibidik Uda Alfianto Wajiwa ini menjadi dinamika yang mesti di tuntaskan persoalannya.
Dua babak dalam Final pertunjukan karya “Memantik Energi Baru Anak Kampung Ciganitri,” yang di buat dalam sidang terbuka hari ini, bertempat di Rumah Kreatif Wajiwa, membawa pesan yang tidak bisa dibantahkan untuk meyakinkan para penguji disertasi program doktoral pencipta karya seni tari ini, yaitu persoalan masyarakat di Desa Ciganitri, bisa di tuntaskan oleh anak-anak Ciganitri, dengan membawa persoalan individu anak-anak tersebut ke Rumah Kreatif Wajiwa, dan diselesaikan bersama-sama dalam semangat membangun energi baru, bersama Uda Alfianto Wajiwa.
Yaa, Uda Alfianto wajiwa, adalah sosok yang bisa bersinergi dengan bocah-bocah kampung, untuk ia ajak melihat kedalaman pesan, bahwa perubahan lingkungan di tanah Ciganitri, akan berdampak besar bagi perkembangan psikologis anak-anak kampung tersebut, yang akan tergeser budayanya, dengan budaya baru yang menjepit segala aktivitas masa tumbuh kembang yang harusnya bisa selaras alam, seperti sebelum adanya pergeseran-pergeseran nilai Karena terus berkembangnya daerah Ciganitri menjadi daerah penuh bangunan beton beton, dan masalah sosial lainnya, dimana itu semua bisa di selesaikan dengan cinta, kasih sayang, dan semangat saling mendukung.
Hadir pada acara sidang terbuka program doktoral penciptaan S3 ISI Surakarta, dari ISI Solo, Rektor ISI sekaligus Ketua Penguji, Dr. I. Nyoman Sukerna S.Kar., M.Hum, Direktur Pasca Sarjana ISI Surakarta, Ketua Senat Akademi ISI Solo, dan Penguji Prof. Nani Sri Prihatini, Prof. Sarwanto, Prof. Sri Rochana Widiastuti Ningrum, Dr. Eko Supriyanto, Dr. Sunarni, Dr. F.X. Widaryanto, Dr. Rachman Saleh, Prof. Endang Caturwati.
Beberapa pengamat kesenian yang datang dan menyaksikan sidang S3 Program Doktoral Uda Alfianto wajiwa diantaranya, Semhesy penulis seni dan budayawan, Prof. Een Herdiani, Prof. Arthur S. Nalan, Bambang Tanu Wijaya, mahasiswa Pascasarjana ISBI Bandung, dan Pascasarjana ISI Solo.
Ucapan selamat, datang dari Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Drs. Rida Ananda M.Si, dan Masyarakat Ciganitri.
Hasil dari sidang program doktoral penciptaan karya seni ini, Uda Alfianto yang membawakan Karya Ciganitri Kiwari, “Memantik Energi Baru Anak Kampung Ciganitri”, memperoleh predikat nilai sempurna, cumlaude, dengan nilai 3,85. Dan nilai ini tentunya menjadi keberkahan buat semua, termasuk warga Ciganitri yang merasa Uda Alfianto bagian dari keluarga besarnya.
@bambang melga suprayogi