Search
Close this search box.

Angka Pernikahan di Indonesia Merosot, Berdampak pada Total Fertility Rate

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA –Angka perkawinan di Indonesia mengalami penurunan signifikan dari rata-rata 2 juta pernikahan per tahun menjadi sekitar 1,5 hingga 1,7 juta dalam setahun terakhir. Perubahan ini juga berdampak pada Total Fertility Rate (TFR) nasional yang saat ini berada di angka ideal 2,1 untuk pertumbuhan populasi penduduk.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo, menyatakan kekhawatirannya terhadap penurunan TFR yang mungkin terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang. Menurutnya, ada pergeseran tujuan pernikahan di masyarakat, dari prokreasi menjadi lebih banyak terfokus pada aspek rekreasi atau perlindungan hukum.

“Ada juga yang rekreasi, supaya hubungan suami-istri sah, ada yang ‘security’ yaitu supaya bisa mendapatkan perlindungan,” jelas dr Hasto dalam pernyataan tertulisnya.

Perubahan persepsi ini diyakini sebagai salah satu faktor utama penurunan TFR. Dr Hasto berharap agar setiap wanita dapat melahirkan setidaknya satu anak perempuan, dengan harapan untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk.

“Dalam konteks Jawa Tengah, angka kelahiran total saat ini mencapai 2,04. Saya bertanggung jawab untuk memastikan pertumbuhan penduduk tetap seimbang. Saya berharap adik-adik perempuan nantinya dapat memiliki rata-rata satu anak perempuan. Misalnya, jika ada 1.000 perempuan di desa, maka harus ada 1.000 bayi perempuan yang lahir,” tambahnya.

Dr Hasto juga mengingatkan bahwa upaya ini penting untuk mencegah penyusutan populasi penduduk di Indonesia. “Jika terjadi pertumbuhan negatif, risikonya adalah populasi akan semakin menurun,” tandasnya.

@shintadewip

Baca Berita Menarik Lainnya :