Search
Close this search box.

Aparat Gabungan Berbagai Unsur Apel Siaga Antisipasi Bencana Banjir di Kota Solo

Hadi Rudyatmo (baju batik, foto atas), meninjau apel siaga antisipasi bencana banjir yang diikuti berbagai unsur di Plasa Stadion Manahan Solo. Foto bawah, "Apel Gelar Kesiapsiagaan Pasukan untuk Antisipasi Bencana Alam Banjir di Kota Solo" di Plasa Stadion Manahan Solo/visi.news/tok suwarto

Bagikan :

VISI.NEWS – Memasuki musim penghujan yang ditengarai dengan fenomena La Lina, Kepolisian Resort Kota (Polresta) Surakarta, Selasa (27/10/2020) menggelar “Apel Gelar Kesiapsiagaan Pasukan untuk Antisipasi Bencana Alam Banjir di Kota Solo”.

Peserta apel, selain unsur TNi dan Polri, juga diikuti aparat Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD), pemadam kebakaran (Damkar), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas PU dan PR, Orari, para Relawan Siaga Bencana dan lain-lain.

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak, yang bertindak sebagai pembina apel menyatakan, seluruh personel peserta apel disiagakan, termasuk sarana prasarana pendukung operasi dan metode penanggulangan bencana alam banjir di Kota Solo.

Menurut dia, semula jajaran TNI dan Pemkot Solo akan menggelar apel sendiri-sendiri, namun dalam koordinasi akhirnya disepakati digelar apel secara gabungan yang dihadiri Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, beserta unsur pimpinan peserta apel kesiapsiagaan bencana itu.

Di depan ratusan peserta apel, Kombes. Pol. Ade Safri, mengingatkan, saat ini masih menghadapi bencana non-alam yakni pandemi Covid-19. Di tengah pandemi memasuki musim penghujan ini, pihaknya mengajak kesiapan menghadapi fenomena La Nina dan harus mengantisipasi anomali cuaca.

“Kini kita harus siaga menghadapi musim hujan pada November – Desember 2020 yang puncaknya diperkirakan pada Februari 2021. Itu menuntut kesiapsiagaan semua pihak. Segenap elemen masyarakat Kota Solo harus mengantisipasi bencana banjir,” katanya.

Kapolresta Surakarta menegaskan, dalam menghadapi bencana alam juga dituntut kesiapan mental dan fisik seluruh personel yang terlibat dalam penanggulangan. Selain itu, juga dibutuhkan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

Dia minta, aparat Babinsa dan Babinkamtibmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, bekerja sama secara optimal dan berkoordinasi dalam melakukan deteksi dini bencana alam. Mereka ditugaskan membangun kesadaran masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi bencana alam secara bersama-sama dan sinergis.

Baca Juga :  Investasi ala Nabi Muhammad: Pelajaran Keuangan yang Bijak dan Berdasarkan Prinsip Islam

“Upayakan deteksi dini lebih awal. Jaga keamanan dan ketertiban di Kota Solo yang merupakan gerbang masuk transportasi darat. Satuan Polisi Lalu lintas harus menjaga kelancaran arus lalu lintas,” tandasnya.

Selain upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, menurut Kombes. Ade Safri, seluruh petugas di lapangan juga harus menjaga koordinasi untuk mengantisipasi hal-hal terburuk akibat bencana banjir di Kota Solo. Jajaran Polri dan aparat keamanan lainnya diminta mengantisipasi tindak pidana di saat terjadi bencana alam.

“Saat ini lakukan pemetaan daerah rawan bencana, daerah yang memerlukan penjagaan keamanan selama bencana, inventarisasi sarana pendukung, terapkan sistem informasi yang tepat dan mobilisasi seluruh sumber daya,” ujarnya lagi.

Di Kota Solo sendiri, hampir setiap musim penghujan ada wilayah yang dilanda banjir. Kawasan rawan banjir berada di daerah sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

Meskipun saat ini Kota Solo telah dilindungi bangunan parapet di tepian Bengawan Solo, berbagai pihak tetap melakukan antisipasi ancaman bahaya banjir. Karena Kota Solo termasuk daerah rawan banjir, di antaranya berupa genangan pada saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. @tok

Baca Berita Menarik Lainnya :