VISI.NEWS | JAKARTA – Nick Amman, Presiden Global Policy Apple, bersama timnya, bertemu dengan Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, untuk membahas proposal investasi sebesar 1 miliar dolar AS pada Selasa (7/1/2025).
Dalam pertemuan tersebut yang berlangsung sekitar 30 menit, Menteri Agus menegaskan bahwa nilai investasi yang diajukan Apple masih dianggap kurang. Pemerintah Indonesia menginginkan Apple tidak hanya memenuhi kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk seperti iPhone 16, tetapi juga berkomitmen untuk membangun fasilitas produksi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia.
“Pokoknya saya tidak bisa bicara soal angka (investasi), sudah sampaikan bahwa kami 1 billion (dollar AS) tidak cukup,” ungkap Agus.
Setelah diskusi dengan Menteri Agus, pertemuan dilanjutkan dengan tim teknis Kementerian Perindustrian selama lebih dari tiga jam. Setia Diarta, Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin, mengungkapkan bahwa proposal Apple saat ini hanya berfokus pada pemenuhan persyaratan regulasi untuk penjualan iPhone 16 di Indonesia. Kemenperin meminta Apple untuk mengirimkan proposal baru yang lebih komprehensif, yang mencakup pengembangan fasilitas produksi dan inovasi di dalam negeri.
“Tadi membahas proposal yang isinya mereka memenuhi persyaratan Permenperin Nomor 29 (Tahun 2017), yaitu skema pengembangan inovasi. Sementara kami menawarkan counter (proposal tandingan). Negosiasi masih akan berlanjut supaya mereka memberikan proposal baru,” ujarnya.
Selain itu, Nick Amman melanjutkan pertemuannya dengan Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, untuk membahas pembangunan pabrik Apple di Batam yang akan memproduksi AirTag. Investasi yang diajukan untuk pabrik ini juga mencapai 1 miliar dolar AS, dengan harapan pabrik tersebut dapat memenuhi 65 persen kebutuhan global AirTag. Pembangunan pabrik ini diharapkan dimulai segera dengan target penyelesaian pada awal 2026.
“Pada intinya mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor airtag itu 1 billion (miliar) dollar AS. Yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan airtag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam,” pungkasnya.
Dukungan terhadap negosiasi ini juga datang dari Fadli Hamsani, Ketua Dewan Transformasi Digital Industri Indonesia (WANTRII), yang mengingatkan pentingnya pemerintah Indonesia memastikan bahwa negosiasi ini mengutamakan kepentingan ekonomi domestik. Fadli menekankan bahwa Apple perlu memenuhi komitmennya dan berinvestasi secara nyata di Indonesia, mengingat besarnya pangsa pasar Apple di kalangan generasi muda Indonesia. Pada tahun 2023, Apple berhasil menjual lebih dari 2,6 juta unit iPhone di Indonesia, dan pada Oktober 2024, Apple menguasai hampir 12 persen pangsa pasar smartphone di negara ini. @ffr