Search
Close this search box.

Arsitektur, Sejarah, dan Dakwah: Napak Tilas 5 Masjid Tertua di Indonesia

Masjid Agung Demak./visi.news/masjidagungdemak.

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Proses masuknya Islam ke tanah Nusantara tak hanya mengubah wajah sosial dan budaya, tetapi juga meninggalkan jejak fisik berupa masjid-masjid kuno yang hingga kini masih berdiri kokoh. Tak sekadar tempat ibadah, masjid-masjid ini menjadi warisan arsitektur dan simbol penting perkembangan Islam di berbagai daerah.

Berikut lima masjid tertua di Indonesia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah peradaban Islam di tanah air:

1. Masjid Sultan Suriansyah – Kalimantan Selatan

Dibangun sekitar tahun 1526 M, masjid ini merupakan yang tertua di Kalimantan Selatan. Berdiri di masa pemerintahan Sultan Suriansyah, raja pertama Banjar yang memeluk Islam, masjid ini berlokasi di tepi Sungai Kuin, Banjarmasin.

Arsitektur masjid mencerminkan gaya Banjar dengan struktur rumah panggung dan atap tumpang. Bangunan terbuat dari kayu ulin dan dikenal memiliki empat tiang guru asli sejak awal pendiriannya. Masjid ini juga memiliki filosofi spiritual yang tertuang dalam empat tingkatan struktur bangunan, menggambarkan perjalanan syariat hingga spiritualitas Islam.

2. Masjid Saka Tunggal – Banyumas, Jawa Tengah

Terletak di Desa Cikakak, Banyumas, masjid ini unik karena hanya ditopang oleh satu tiang utama atau saka tunggal, melambangkan keesaan Tuhan. Masjid ini diyakini dibangun oleh Mbah Mustolih pada tahun 1288 Hijriah.

Material awal berupa kayu dan anyaman bambu telah diganti demi perawatan, namun bentuk aslinya tetap dipertahankan. Daya tarik lain adalah keberadaan kawanan kera yang kerap datang dari hutan sekitar. Masjid ini aktif digunakan hingga kini dan menjadi objek sejarah serta wisata religi di Jawa Tengah.

3. Masjid Agung Demak – Jawa Tengah

Salah satu masjid paling bersejarah di Nusantara, didirikan pada 1466 M oleh Raden Fatah dan para Walisongo. Bangunan ini erat kaitannya dengan Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Baca Juga :  Rata-Rata Upah Naik Jadi Rp3,33 Juta, Sektor Informasi dan Keuangan Tertinggi di 2025

Ciri khas arsitekturnya adalah atap limas bertingkat tiga dan empat tiang utama, salah satunya saka tatal yang dibuat dari serpihan kayu oleh Sunan Kalijaga. Kini, Masjid Agung Demak telah menjadi situs cagar budaya nasional dan pusat ziarah sejarah Islam.

4. Masjid Sunan Ampel – Surabaya, Jawa Timur

Didirikan oleh Sunan Ampel pada 1421 M di kawasan Ampel Denta, Surabaya, masjid ini menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa Timur. Arsitekturnya mencerminkan perpaduan budaya Arab, Jawa, dan Hindu-Buddha.

Dengan 16 tiang jati tanpa sambungan dan total 48 pintu, masjid ini menjadi simbol toleransi dan kekuatan dakwah Walisongo. Lokasinya berada di pusat kota dan masih menjadi destinasi religi yang ramai hingga hari ini.

5. Masjid Jami Tua Palopo – Sulawesi Selatan

Berdiri sejak tahun 1604 M, masjid ini merupakan yang tertua di Sulawesi Selatan dan menandai resmi diterimanya Islam di wilayah Tana Luwu. Didirikan pada masa Datu Luwu ke-16, masjid ini tetap mempertahankan bentuk dan tekstur bangunan aslinya.

Terletak di jantung Kota Palopo, masjid ini juga berseberangan dengan Istana Kedatuan Luwu. Kini, Masjid Jami Tua menjadi cagar budaya dan destinasi wisata religi yang mencerminkan akulturasi budaya dan kekuatan spiritual masyarakat setempat.

@ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :