VISI.NEWS | CIPARAY – Salah satu tokoh pendidikan di Kabupaten Bandung H. Asep Ikhsan merasa prihatin atas kejadian dugaan perampokkan yang disertai dengan kekerasan yang mengakibatkan korban tewas dan istrinya yang sedang hamil besar dalam kondisi kritis di rumah sakit.
“Tentu ini sangat memprihatinkan kita semua, terutama keluarga yang ditinggalkan. Semoga Allah memberikan pertolongan dan memberikan yang terbaik untuk keluarga korban,” ungkap Asep Ikhsan ketika dimintai tanggapannya oleh VISI.NEWS, Sabtu (23/9/2023) siang.
Belajar dari kasus tersebut, kata Ketua Yayasan Pendidikan Pembangunan Generasi Muda Indonesia (YPPGMI) ini, sistem keamanan lingkungan (Siskamling) harus lebih digiatkan lagi di semua daerah karena terlebih menjelang Pemilu 2024, suasana di masyarakat harus terjaga tetap kondusif.
Dikatakan, salah satu pemicu meningkatnya angka kejahatan antara lain faktor pendidikan dan daya beli masyarakat yang terus melemah. “Dalam hal pendidikan kita harus terus tingkatkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung. Anak-anak muda harus mendapatkan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya agar menjadi manusia yang terdidik sehingga dengan ilmu dan kecakapan yang dimilikinya bisa hidup lebih mandiri dan tidak akan menjadi sampah di masyarakat, ” ujar Asep Ikhsan.
Dia juga mengingatkan perlunya mengoptimalisasi potensi sumber daya alam dan sumber daya lainnya untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.
“Potensi ekonomi kita itu sangat luar biasa kalau itu bisa digali dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat, saya kira bisa, yang penting kita punya political will untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diberitakan VISI.NEWS, sepasang suami istri menjadi korban perampokan saat menjaga toko di daerah Cikawung RT 1 RW 10 Kelurahan Wargamekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung pada Jumat (22/9/2023) sekira pukul 00.30 WIB di daerah Cikawung RT 1 RW 10 Kelurahan Wargamekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Akibat kejadian itu, Abdul Kopdar (40) tewas di tempat kejadian sementara istrinya Ny. Masdiar (38) kondisinya kritis setelah mengalami lima tusukan di punggung.
Jasad Abdul Kopdar dilarikan ke RS Sartika Asih untuk dilakukan autopsi sementara istrinya masih dalam penanganan medis di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) Ciparay.
@mpa