VISI.NEWS | JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa sebanyak 32 situ di wilayah Bekasi dan Bogor, Jawa Barat, telah menghilang. Pemerintah berencana mengembalikan fungsi situ-situ tersebut sebagai daerah resapan air untuk mencegah risiko banjir.
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat koordinasi mengenai tanah dan pengendalian banjir yang dihadiri oleh Menteri PUPR serta sejumlah kepala daerah di Jawa Barat, yang berlangsung di Jakarta pada Senin (17/3/2025). Nusron merinci beberapa langkah strategis yang akan dilakukan guna mengantisipasi bencana serupa di masa mendatang.
“Langkah pertama adalah penertiban seluruh badan sungai dan sempadan sungai yang ada. Jika di kawasan tersebut sudah ada bangunan dengan alas hak yang sah, maka akan dilakukan pengadaan tanah dan ganti rugi sesuai dengan penilaian yang dilakukan oleh pihak berwenang,”ujar Nusron.
“Bagi yang tidak memiliki alas hak, akan dilakukan pendekatan yang manusiawi dengan prinsip kemanusiaan, memastikan tidak ada tindakan semena-mena terhadap warga setempat,” lanjutnya.
Langkah kedua mencakup penertiban sempadan situ serta revitalisasi bagi situ yang telah hilang. Data sementara menunjukkan bahwa 32 situ di Bekasi dan Bogor telah berubah fungsi, dan pemerintah akan mengembalikannya sebagai daerah resapan untuk menjaga ekosistem serta mengurangi risiko bencana akibat perubahan tata ruang.
Langkah ketiga adalah revitalisasi sistem irigasi dan pembangunan bendungan. Nusron menyatakan bahwa proses penetapan lokasi (penlok) untuk pengadaan tanah diperkirakan selesai pada pertengahan April, sementara proses pengadaan tanah ditargetkan rampung akhir Mei. Pembangunan infrastruktur, termasuk normalisasi sungai, tanggul, revitalisasi situ, dan sistem irigasi, direncanakan akan dimulai pada Juni mendatang. @ffr