VISI.NEWS | BANDUNG – Selain sebagai ibadah, puasa Ramadan juga memengaruhi metabolisme tubuh, terutama dalam hal pembakaran kalori. Banyak yang bertanya-tanya, apakah puasa dapat membantu menurunkan berat badan?
Ketika berpuasa, tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam. Dalam kondisi ini, tubuh mulai menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Proses ini dapat membantu membakar kalori, terutama jika pola makan saat sahur dan berbuka dijaga dengan baik.
Menurut para ahli gizi, tubuh pertama-tama mengandalkan glikogen di hati dan otot sebagai sumber energi. Jika cadangan glikogen habis, tubuh mulai membakar lemak melalui proses yang disebut ketosis, mirip dengan yang terjadi pada diet rendah karbohidrat.
Faktor yang Mempengaruhi Pembakaran Kalori Saat Puasa:
1. Durasi Puasa : Semakin lama tubuh berpuasa, semakin besar kemungkinan pembakaran cadangan lemak terjadi.
2. Aktivitas Fisik : Berolahraga ringan sebelum berbuka dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori.
3. Asupan Makanan : Konsumsi makanan sehat dan seimbang saat sahur dan berbuka membantu tubuh lebih efisien dalam memproses energi.
4. Metabolisme Tubuh : Setiap individu memiliki metabolisme yang berbeda, sehingga dampak puasa terhadap pembakaran kalori bisa bervariasi.
Puasa Tidak Selalu Menurunkan Berat Badan
Meskipun puasa bisa membakar kalori, tidak sedikit orang yang justru mengalami kenaikan berat badan selama Ramadan. Hal ini sering disebabkan oleh pola makan yang tidak terkontrol, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak saat berbuka, serta kurangnya aktivitas fisik.
Agar puasa lebih efektif dalam menjaga berat badan dan kesehatan, dianjurkan untuk:
- Menghindari makanan berlemak dan tinggi gula saat berbuka.
- Tetap aktif dengan olahraga ringan seperti jalan kaki atau stretching.
- Mengatur pola makan dengan gizi seimbang.
Dengan pola yang tepat, puasa Ramadan bisa menjadi cara alami untuk membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan. @ffr