VISI.NEWS | JAKARTA – Pada hari Rabu (26/06/2024), Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menerima kunjungan dari delegasi Uganda yang terdiri dari Office of the Auditor General of Uganda (BPK Uganda), Public Accounts Committee (BAKN Uganda), Parliamentary Committee on Finance, Planning and Economic Development (Komisi Keuangan, Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Parlemen Uganda), dan Parliamentary Committee on Budget (Komisi Anggaran Parlemen Uganda). Kunjungan tersebut bertujuan untuk saling berbagi informasi mengenai kegiatan keparlemenan antara kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, BAKN DPR RI memberikan penjelasan mengenai peran mereka dalam fungsi pengawasan, khususnya dalam melakukan telaahan terhadap laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Ketua BAKN, Wahyu Sanjaya, menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah untuk saling belajar mengenai kondisi BAKN di Indonesia dan Uganda serta mempererat hubungan baik antarparlemen.
“Intinya mereka ingin saling belajar tentang bagaimana kondisi BAKN di DPR dan di Uganda dan bagaimana BPK RI dan Uganda. Kemudian juga untuk mempererat silaturahmi, untuk membina hubungan baik antarparlemen yang selama ini sudah baik dan kedepannya menjadi semakin lebih baik lagi,” ujar Wahyu Sanjaya kepada Parlementaria seusai pertemuan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta.
Salah satu hal menarik yang disampaikan dalam pertemuan tersebut adalah perbedaan dalam proses pemilihan Auditor General. Di Uganda, Auditor General dipilih langsung oleh Presiden, sementara di Indonesia, anggota BPK dipilih oleh DPR RI melalui tes uji dan kelayakan yang dilakukan di Komisi XI serta disetujui bersama dalam Rapat Paripurna DPR RI. Hal ini menunjukkan perbedaan tingkat independensi kedua lembaga tersebut.
“Jadi berarti BPK Indonesia itu lebih independen sebenarnya. Meski orang-orang politik juga masuk di BPK. Jadi dalam tanda petik ada penetrasi partai-partai politik untuk mendudukkan anggota-anggota di Badan Pemeriksa Keuangan. Sementara kalau di Uganda karena Presiden datang dari partai yang mayoritas, maka otomatis anggota-anggotanya datang dari partai yang dimiliki oleh Presiden,” jelas Wakil Ketua BAKN DPR RI, Hendrawan Supratikno.
Pertemuan ini diharapkan dapat terus meningkatkan kerja sama dan mempererat hubungan antara kedua negara. Delegasi Uganda juga berbagi pengalaman mereka dalam mengelola keuangan negara serta tantangan yang mereka hadapi. Hal ini memberikan perspektif baru bagi kedua belah pihak dalam meningkatkan efektivitas pengawasan keuangan negara.
BAKN DPR RI berharap kunjungan ini akan berlanjut dengan kunjungan balasan dari delegasi Indonesia ke Uganda. Pertukaran informasi dan pengalaman seperti ini sangat penting untuk membangun kapasitas kelembagaan dan memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara.
@rizalkoswara