Banjir Terus Terjadi, Usul Penyodetan dan Normalisasi Sungai Tak Pernah Terealisasi

Editor Anggota TNI-Polri dan Tim BPBD Kabupaten Tasikmalaya melakukan pemantauan lokasi banjir di Kecamatan Sukaresik, Rabu (10/6)./visi.news/ema rohima
Silahkan bagikan

– “Tumpukan arsip usulan penanganan hingga kini masih ada. Tapi lagi-lagi usulan itu tidak pernah direalisasikan.”

VISI.NEWS – Kepala Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Amas mengaku sudah bosan melaporkan kondisi wilayahnya yang kerap menjadi langganan banjir ke Pemkab Tasikmalaya maupun ke BBWS Citanduy.

Pihaknya pun sudah berkali-kali meminta pihak terkait agar ada penyodetan dan normalisasi Sungai Cikidang dan Citanduy. Namun, hingga kini usulan itu tidak pernah direrealisasikan.

“Kami sudah berulang-ulang mengajukan normalisasi dan penyodetan, tetapi tidak pernah direalisasikan,” kata Amas kepada wartawan, Rabu (10/6).

Menurutnya, banjir akibat luapan dua sungai yakni Sungai Cikidang dan Citanduy sudah menjadi langganan terjadi setiap musim penghujan. Ratusan rumah di tiga kedusunan selalu terdampak banjir.

Meski tidak menyebabkan korban jiwa, kerap menimbulkan kerugian materi. Bahkan menimbulkan kecemasan bagi warga di kala hujan turun.

“Seperti saat ini 45 hektare area sawah terendam banjir. Padahal area sawah itu baru saja tanam. Tentunya menjadi sebuah kerugian bagi petani karena harus menanam kembali,” tuturnya.

Dikatakan Amas, biaya untuk pengolahan lahan dan tanam, petani menghabiskan Rp 3 – 4 juta per hektare. Dan kini mereka harus mengeluarkan modal kembali dalam kondisi ancaman banjir yang berulang-ulang.

Sementara itu Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin membenarkan bencana banjir yang terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, merupakan banjir langganan.

Pihaknya sudah sering mengusulkan agar ada penanganan, bahkan tumpukan arsip usulannya hingga kini masih ada. Tapi lagi-lagi usulan itu tidak pernah direalisasikan.

“Setidaknya harus ada solusi seperti penyodetan dan normalisasi. Bahkan harus ada penegakan hukum dan menyadarkan masyarakat agar tidak sembarangan membangun di bantaran sungai,” ucapnya.

Baca Juga :  Liga Champions: Real Madrid dan Man City Menang Besar

Menurutnya, usulan sudah sering, tapi pihaknya tidak akan pernah bosan untuk terus mengusulkan meski tidak pernah direalisasikan.

Bahkan, tambahnya, pihaknya juga sudah sering menghadap ke BBWS Citanduy hingga mengirim surat ke Kementerian.

“Tapi sepertinya pemerintah melalui BBWS Citanduy tidak serius dalam menangani persoalan ini. Hingga akhirnya, banjir masih saja terus terjadi,” ungkapnya.@erm

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Deding Ishak Dapat Dukungan dari Perkumpulan INTI Kabupaten Bandung

Rab Jun 10 , 2020
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Bakal calon (balon) Bupati Bandung H. Deding Ishak mendapat dukungan dari komunitas Perkumpulan INTI (Indonesia Tionghoa) Kabupaten Bandung yang mengunjungi kediaman Deding Ishak di Jalan Logam, Buahbatu, Bandung, Selasa (9/6) malam. Kunjungan Perkumpulan INTI Kab. Bandung itu dipimpin ketuanya, Tjin Bun Loi atau akrab disapa Aloy, didampingi […]