Search
Close this search box.

Banyak Jalan Rusak Di Desa, Reynaldi : Pemerintah Desa Ingin Dialokasikan Hibah Dari Semula Rp. 130 Juta Menjadi Rp. 200 Juta Per Tahun

Anggota DPRD Jawa Barat, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi./visi.news/eko aripyanto.

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat (Jabar) mengusulkan agar Pemprov Jabar beri stimulus anggaran untuk program data presisi di pedesaan.

Menurutnya, data presisi yang merupakan gabungan antara data spasial dan numerik akan membantu pembangunan desa di Jabar.

“Data Desa Presisi sangat penting untuk menghadirkan data akurat bagi Indonesia, efisiensi data yang akurat itu datang dari desa,” katanya.

Menurut Reynaldi, inovasi dari Data Desa Presisi itu inovasi metodologi yang tidak hanya bersifat numerik atau angka, namun juga data spasial yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

“Ketidakakuratan data dapat menyebabkan gagalnya pembangunan.Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD),” sambungnya.

Data yang akurat untuk membangun kebijakan pembangunan daerah, ia menjelaskan, ada 5312 desa di Jabar, jumlah sebesar itu, desa memegang peranan penting dalam keberhasilan pembangunan.

“Program data presisi ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan pemekaran desa di masa yang akan datang,” jelasnya.

Komisi I DPRD Jabar sudah menerima audiensi dari Apdesi Jabar terkait masalah di desa. Aspirasi dari pemerintahan desa, antara lain soal infrastruktur jalan desa.

“Itu jadi penting karena dalam dua tahun terakir atau saat masa pandemi, tidak ada kucuran dana desa, baik dari pusat atau provinsi lantaran dialihakan untuk program bantuan sosial,” ujar Reynaldi.

Pemerintah Desa sangat mengapresiasi bahwa di Indonesia hanya di Pemprov Jabar saja ada bantuan provinsi (banprov) untuk desa sebesar Rp. 130 juta.

“Namun demikian alokasi untuk pembangunan infrastruktur masih sangat kurang, karena mengingat begitu banyak item yang menjadi alokasi dana desa dari jumlah Rp.130 juta tersebut,” ungkapnya.

Terakhir, keinginan Apdesi adalah agar desa memiliki keleluasaan dalam melakukan alokasi anggarannya karena setiap desa memiliki kebutuhan yang beragam.

Baca Juga :  Compas.co.id FMCG Report Semester I 2024: Boikot Produk Israel Picu Perubahan Peta Persaingan

“Terkait dengan alokasi anggaran, pemerintahan desa meminta supaya alokasi untuk pembangunan infrastruktur jalan desa diberlakukan kembali sehubungan dengan banyaknya jalan yang rusak, dan agar ada peningkatan dari Rp.130 juta menjadi Rp. 200 juta pertahun,” pungkasnya. @eko

Baca Berita Menarik Lainnya :