VISINEWS | BANDUNG – Program petani milenial di Jawa Barat (Jabar) terus digenjot Pemprov Jabar melalui Dinas Perkebunan di tahun 2022 ini, dengan menargetkan sebanyak 100 hingga 111 orang atau petani milenial.
Upaya tersebut patut di apresiasi, pasalnya Anggota DPRD Jabar, Cucu Sugyati mengakatan, program petani milenial di tahun 2021 sempat tersendat-sendat, sehingga ditargetkan di tahun ini bisa berjalan maksimal.
“Pada 2021 kan baru, jadi agak tersendat-sendat, tapi di 2022 ini, harus maksimal dan bisa menciptakan petani muda dengan jumlah yang banyak,” katanya.
Program yang turut menggandeng Bank Jabar (Bjb) tersebut, lanjut Cucu, setahun yang lalu dilakukan dengan cara online, dan membina sebanyak 12 orang serta difasilitasi kredit KUR.
“2021, pembinaan petani milenial ini dilakukan dengan cara online, dan hanya diikuti sebanyak 12 orang, padahal binaan Dinas Perkebunan dan Bjb itu ada sekitar 500 orang,” ujarnya.
Adapun kredit yang diberikan terhadap 12 orang itu, Cucu mengungkapkan, guna dilakukan pembinaan untuk komoditas teh, kopi, gula aren dan vanali, dan ke 12 orang ini, sudah memiliki rintisan usaha secara mandiri.
“12 orang ini, sudah memiliki rintisan usaha secara mandiri, dan sudah memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Yakni, terlihat dari meningkatnya volume penjualan,” ungkapnya.
Terakhir, proses mencetak petani milenial ini tentunya diketahui menemukan kendala, diantaranya, perekrutan awal kurang melibatkan kabupaten/kota, sehingga daftar melalui online, serta kebanyakan bersifat individu.
“Jadi kurang berlatar belakang pertanian dan kurang mengenal komoditas yang akan dikembangkan, tidak hanya itu, pada umumnya petani milenial belum memiliki lahan atau tempat usaha khusus untuk pengolahan hasil,” pungkasnya. @eko.