VISI.NEWS | Surabaya – Setelah keputusan FIFA yang akhirnya membatalkan indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengizinkan Persebaya Surabaya untuk kembali bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Diketahui selama persiapan Piala Dunia U-20, Persebaya harus berpindah homebase ke Stadion Gelora Joko Samudro (GJS) Gresik.
Dalam hal ini Walikota Surabaya Eri Cahyadi berpesan kepada para Suporter Bonek yang nantinya akan kembali menyaksikan pertandingan Persebaya di GBT untuk ikut menjaga stadion.
“Bonek menjaga nama Persebaya dan Surabaya dan pasti akan menjaga GBT,” ujar Walikota Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya sendiri telah maksimal dalam merenovasi Stadion GBT demi mengejar venue standar FIFA. Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan anggaran tak sedikit untuk memperbaiki stadion yang dibangun pada era Wali Kota Bambang Dwi Hartono tersebut.
“Kalau itu keputusan FIFA sudah menjadi keputusan FIFA ya. Oleh karena itu saya sampaikan, sudah tidak usah ngomong Piala Dunia selesai, itu sudah keputusan FIFA,” katanya
Keputusan FIFA membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia memang tidak gamblang dibeberkan alasannya. Akan tetapi, ada satu kalimat yang menyebut pertimbangannya berdasar kondisi terkini. Persepsi yang muncul adalah mengenai penolakan keikutsertaan Israel. Karena beberapa waktu belakangan ini, ramai demonstrasi terkait hal itu.
Meski demikian Walikota Eri Cahyadi sendiri mengaku masih menanti keputusan dan instruksi pemerintah pusat, serta arahan PSSI terkait langkah ke depan.
“Kami menunggu keputusan dan pemberitahuan terkait Piala Dunia dari pemerintah dan PSSI. Karena kami sebagai venue (lokasi) pelaksanaan, Meskipun kami masih menunggu, kami tetap akan melakukan pembibitan (atlet) di Kota Surabaya. Selain itu, pasca-keputusan itu, Persebaya bisa kembali menggunakan GBT untuk bermain,” pungkasnya. @redho