VISI.NEWS – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Ali Rasyid menyoroti soal proses belajar bagi siswa siswi yang dilakukan di rumahnya masing masing selama pandemi Covid-19.
Menurut Ali, selama siswa-siswi belajar di rumah, biaya pendidikan pun harus diturunkan karena kegiatan yang biasa diikuti siswa berkurang.
“Dan itu belum ada kepastisan yang jelas terkait kapan bisa kembali pergi ke sekolah untuk melakukan proses belajar mengajar, ” kata Ali Rasyid saat silaturahmi dengan awak media di rumahnya di Mangin, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (14/6).
Juga kondisi ekonomi para orang tua siswa, tambahnya, yang terkena dampak pandemi harus dipahami oleh pihak sekolah. Di antara meraka, ada orang tua murid yang penghasilannya kurang.
“Kami sarankan biaya pendidikan mesti turun. Dan jangan disamakan dengan saat kondisi sebelum masa pandemi,” jelas politisi muda Partai Gerindra yang satu ini.
Masalah lain yang dihadapi dengan sistem belajar daring (dalam jaringan, red.) adalah, tambahnya lagi, masalah kuota internet. Tidak semua orang mampu membeli kuota.
“Saat ini banyak masyarakat yang mendadak miskin. Makanya saya mengusulkan biaya kuota internet ini ditanggung oleh pemerintah. Pemerintahan harus bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar,” kata anggota Dewan dari Dapil Kota dan Kabupaten Tasikmalaya ini.
Ali mengatakan, bagi SMA sederajat yang digratiskan adalah biaya SPP, sedangkan untuk yang lainnya dibebankan kepada orang tua murid.
“Makanya agar proses belajar mengajar di saat pandemi berjalan dengan baik, yang paling ideal biaya pendidikan diturunkan dan untuk kuota internet ditanggung oleh pemerintah,” pungkasnya. @hml