VISI.NEWS | BANDUNG – Bella Hadid angkat bicara mengenai perang yang terjadi di Gaza antara Palestina dan Israel 2 minggu terakhir. Bella menyampaikan bahwa selama minggu-minggu yang mengerikan ini ia dan keluarganya mendapat banyak teror.
Dalam postingan Instagram pribadinya @bellahadid yang diunggah pada Jumat (27/10/2023), Bella memposting sebuah video dan sebuah pernyataan yang berisi rasa prihatin dan dukungannya untuk Palestina.
Pernyataannya diawali dengan permintaan maaf atas diamnya Bella mengenai perang yang telah berlangsung selama 2 minggu terakhir.
“Maafkan aku atas kesunyianku,” pembuka pada tulisan pernyataan Bella Hadid dilansir dari Instagram pribadinya.
Model berkebangsaan Amerika Serikat tersebut memang dikenal lantang dalam menunjukkan sikap membela rakyat Palestina.
Model dengan nama lengkap Isabella Khair Hadid itu menuliskan bahwa selama perang tersebut juga ia mendapat teror berupa ancaman pembuhun setiap harinya. Tidak hanya ia keluarganya juga turut diteror.
“Saya menerima ratusan ancaman pembunuhan setiap harinya, nomor telepon saya dibocorkan, dan keluarga saya merasa dalam bahaya,” tulisnya.
Namun, teror tersebut tidak membuat Bella diam lebih lama sebab ia merasa bahwa ia tidak bisa diam saja melihat nasib warga dan anak-anak di Gaza. Kengerian yang sedangan dialami warga Palestina membuat hati model dengan darah Palestina tersebut turut berdarah.
Di samping itu ia juga tetap turut merasa sakit dan berduka atas penderitaan yang dialami warga Israel akibat serangan Hamas pada 2 pekan terakhir.
Ia menyesali tindakan yang dilakukan Hamas terhadap warga sipil Israel yang menurutnya tidak bermanfaat bagi gerakan Free Palestine.
“Saya berduka atas keluarga-keluarga Israel yang telah menghadapi penderitaan dampak dari peristiwa 7 Oktober. Terlepas dari sejarah negara ini, saya mengutuk serangan teroris terhadap warga sipil, di mana pun,” sesal Bella.
Dengan darah Palestina yang dimilikinya, Bella juga mengungkapkan sulitnya menjadi keturunan Palestina di dunia yang memandang warga Palestina sebagai teroris.
“Penting untuk memahami betapa sulitnya menjadi orang Palestina, di dunia yang melihat kita hanya sebagai teroris yang menolak perdamaian,” ungkap Model berkebangsaan Amerika Serikat tersebut.
Sedikit Bella ceritakan juga trauma yang harus dialami ayahnya, Mohamed Hadid, sebagai seorang anak Palestina yang harus diusir dari tanahnya sendiri bersama dengan keluarganya.
“Ayah saya lahir di Nazareth pada tahun Nakba (pengungsian 750.000 warga Palestina pada tahun 1948). Sembilan hari setelah ia dilahirkan, ia dalam pelukan ibunya, bersama keluarganya diusir dari tanah air mereka di Palestina, menjadi pengungsi, jauh dari tempat mereka yang dulu mereka sebut sebagai rumah,” tulis Bella.
Lebih lanjut bela juga menggambarkan kehancuran dan kekerasan selama 75 tahun yang harus disaksikan dan larangan untuk kakek dan nenek Bella kemali ke kampung halamannya.
“Keluarga saya menyaksikan 75 tahun kekerasan terhadap rakyat Palestina, terutama invasi brutal pemukiman yang menyebabkan kehancuran seluruh komunitas, pembunuhan dengan darah dingin, dan pemindahan paksa keluarga dari rumah mereka,” lanjutnnya.
Dengan penderitaan yang dialami warga Palestina, Model berusia 27 tahun itu mengajak seluruh warga dunia untuk kompak membela kemanusiaan. Selain itu juga Bella mendesak, adanya krisis kemanusiaan di Gaza berupa akses air, makanan, dan perlengkapan rumah sakit harus segera ditangani.
Bella menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh warga dari setiap negara mendesak pemimpin mereka agar lebih peduli terhadap penderitaan warga sipil Palestina yang terdampak.
“Kita perlu terus menekan pemimpin kita, dimanapun kita berada, dan tidak melupakan kebutuan rakyat Gaza, dan untuk memastikan bahwa warga sipil Palestina yang tidak bersalah tidak menjadi korban yang terlupakan dalam perang ini,” ajak Bella.
“Saya mendukung kemanusiaan, mengetahui bahwa pedamaian dan keamanan adalah milik kita semua,” tutupnya.
@wasti ms