VISI.NEWS | BANYUWANGI – Beredar kabar bahwa KH Sayuti Toha, pengasuh Pondok Pesantren Mansyaul Huda di Banyuwangi, meninggal dunia setelah menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kabar ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan netizen.
Namun, benarkah kabar tersebut? Apa sebenarnya yang terjadi dengan KH Sayuti Toha?
Faktanya, kabar tersebut adalah hoaks. KH Sayuti Toha tidak meninggal dunia, melainkan hanya pingsan saat mendoakan kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Hal ini dibenarkan oleh KH Ahmad Wahyudi, pengasuh Pondok Pesantren Adz Dzikra, yang berada di belakang KH Sayuti Toha saat kejadian. Ia mengatakan bahwa pingsannya KH Sayuti Toha disebabkan oleh faktor usia dan kelelahan.
“Beliau sudah usia 83 tahun, jadi fisiknya memang tidak kuat. Apalagi beliau sangat cinta kepada Prabowo, sehingga berdoa dengan perasaan yang tinggi. Mungkin itu yang membuat beliau pingsan,” kata Wahyudi.
Wahyudi menambahkan bahwa KH Sayuti Toha sudah sadar dan kondisinya membaik setelah dibawa ke tempat istirahat. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada penanganan medis yang dilakukan, karena tidak ada keluhan kesehatan yang serius.
“Alhamdulillah, sekarang beliau sudah nyaman (sehat). Tidak ada (penanganan medis), karena beliau tidak ada keluhan apa-apa. Cuma memang lelah saja,” ujarnya.
KH Sayuti Toha merupakan salah satu kiai yang dihormati di Banyuwangi. Ia mendirikan Pondok Pesantren Mansyaul Huda pada tahun 1974 dan dikenal sebagai sosok yang mengubah daerah abangan menjadi religius.
Ia juga memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto, yang pernah berkunjung ke pondok pesantrennya pada tahun 2019. Saat itu, KH Sayuti Toha juga mendoakan agar Prabowo menjadi presiden.
Oleh karena itu, ia menginisiasi acara silaturahmi kiai langgar dan emak-emak pendukung Prabowo-Gibran, yang berlangsung pada Jumat (19/1/2024) lalu. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 500 orang, termasuk perwakilan partai politik.
@ani