Search
Close this search box.

Berpikir Besar, Bergerak Lebih Jauh: Rahasia Sukses dari Dalam Diri

Ilustrasi./visi.news/ist.

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Dalam dunia kerja yang penuh tekanan dan persaingan, banyak orang terjebak pada rutinitas tanpa makna, seolah hanya mengikuti arus tanpa arah. Padahal, seperti yang ditegaskan David J. Schwartz dalam bukunya “Berpikir dan Berjiwa Besar”, kunci utama untuk melampaui batas bukanlah sekadar kecerdasan atau bakat, melainkan keberanian untuk berpikir besar. Schwartz menulis, “Ukuran sukses seseorang ditentukan oleh ukuran pikirannya.” Artinya, sebelum mencapai hasil besar, seseorang harus terlebih dahulu berani membayangkannya.

Berpikir besar bukanlah tentang kesombongan atau impian kosong, tetapi tentang keyakinan mendalam bahwa kita mampu berkembang lebih jauh dari kondisi sekarang. Di kantor, misalnya, orang yang berpikir besar tidak hanya datang untuk menggugurkan kewajiban, tetapi berusaha mencari cara baru untuk memberi nilai tambah. Ia melihat masalah sebagai peluang, bukan beban. Pandangan ini membuat seseorang lebih resilien dan inovatif dalam menghadapi tantangan pekerjaan.

Schwartz mengingatkan bahwa banyak orang gagal bukan karena kurang kemampuan, melainkan karena mereka meremehkan diri sendiri. Dalam bukunya, ia menulis, “Orang kecil berpikir tentang hambatan; orang besar berpikir tentang tujuan.” Inilah pesan penting bagi para pekerja modern — berhenti berfokus pada keterbatasan, dan mulai menatap pada kemungkinan. Pikiran kita membentuk arah tindakan kita, dan tindakan kita menentukan hasil yang akan datang.

Motivasi kerja yang sejati lahir bukan dari ancaman atau bonus semata, melainkan dari rasa percaya diri dan tujuan hidup yang jelas. Schwartz menekankan pentingnya percaya pada diri sendiri, karena keyakinan itu menular. Ketika seseorang yakin pada kemampuannya, rekan kerja pun ikut terinspirasi. Di lingkungan kerja seperti itu, energi positif mengalir dan produktivitas meningkat.

Namun, berpikir besar harus diimbangi dengan tindakan nyata. Schwartz menulis, “Aksi membangun kepercayaan diri, sedangkan menunggu menghancurkannya.” Banyak orang menunggu waktu yang tepat untuk melangkah, padahal waktu terbaik selalu sekarang. Dalam dunia kerja, tindakan kecil — seperti mengambil inisiatif, memberi ide, atau membantu rekan tanpa diminta — bisa menjadi batu loncatan menuju kesuksesan besar.

Baca Juga :  Beta Pratista: “Mohon Maaf, Reuni Fiks di 16 November 2025”

Berpikir besar juga menuntut kita untuk memelihara imajinasi positif. Schwartz menekankan, “Gunakan imajinasimu untuk menciptakan solusi, bukan kekhawatiran.” Dalam pekerjaan, terlalu banyak energi terbuang karena kita membayangkan kegagalan atau penolakan. Padahal, jika energi itu dialihkan untuk membayangkan keberhasilan dan strategi, hasilnya akan berbeda. Imajinasi yang sehat adalah bahan bakar inovasi dan keberanian mengambil risiko.

Selain itu, penting bagi kita untuk bergaul dengan orang yang berpikir besar. Schwartz menulis, “Lingkungan menentukan ukuran pikiran.” Dalam konteks kerja, artinya kita harus memilih lingkungan yang mendorong pertumbuhan, bukan yang menekan mimpi. Rekan kerja yang positif, mentor yang inspiratif, dan budaya kerja yang terbuka terhadap ide adalah elemen penting untuk menjaga api semangat tetap menyala.

Satu hal yang sering dilupakan adalah pentingnya berbicara dengan cara yang membangun. Schwartz menulis, “Kata-kata Anda adalah cermin pikiran Anda.” Di tempat kerja, kebiasaan berbicara positif dapat mengubah suasana tim. Daripada mengatakan “tidak mungkin”, coba katakan “bagaimana kalau kita coba cara lain?”. Gaya bicara yang penuh optimisme akan menumbuhkan kepercayaan diri kolektif dan semangat kolaborasi.

Dalam setiap bab bukunya, Schwartz mengajak kita untuk percaya bahwa sukses bukan hak eksklusif bagi segelintir orang. Siapa pun bisa mencapainya asalkan berani memikirkan hal besar, bertindak konsisten, dan menjaga sikap positif. Kuncinya bukan pada situasi, melainkan pada cara kita memandang situasi tersebut.

Akhirnya, berpikir besar bukan hanya tentang mengejar karier atau kekayaan, tetapi tentang membentuk versi terbaik dari diri kita. Dunia kerja akan selalu berubah, tetapi prinsip dari “Berpikir dan Berjiwa Besar” tetap relevan: jadilah orang yang memimpin dengan visi, bukan yang mengikuti rasa takut. Karena ketika pikiran kita besar, maka langkah kita pun akan lebih jauh.

Baca Juga :  Teja Paku Alam Ungkap Rahasia di Balik Comeback Dramatis Persib atas Selangor FC

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :