Berujung Ricuh, Aksi Demo Terkait UU Cipta Kerja di Tasikmalaya Dibubarkan Polisi, Sejumlah Provokator Ditangkap

Editor Aksi demo ratusan mahasiswa terkait disahkannya UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa dibubarkan dan dipukul mundur polisi/visi.news/ayi kuraesin
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Aksi lanjutan yang dilakukan ratusan mahasiswa terkait disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi Undang-Undang di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa dibubarkan dan dipukul mundur polisi, Kamis (8/10).

Aksi yang semula berjalan tertib, tiba-tiba berujung ricuh. Polisi mencium ada massa liar yang sengaja ingin membuat keributan. Polisi juga mengamankan tiga orang yang diduga sebagai massa liar dan provokator.

Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Anom Karibianto mengatakan aksi semula berjalan dengan tertib dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tasikmalaya. Namun, aksi berubah menjadi tidak tertib setelah bermunculan massa liar yang tidak jelas dari mana asalnya.

Kelompok massa liar itu memprovokasi massa lainnya dengan melempar dan menggaur-gaurkan sepeda motor. Polisi sudah berusaha mengimbau para demonstran.

“Kami sudah meminta massa aksi agar menyampaikan aspirasinya dengan damai. Kami persilakan menyampaikan pendapat tapi dengan damai. Kami akan menjaga keamanan,” ucapnya.

Menurutnya, massa malah mencoba memancing anggota yang berjaga. Namun anggota polisi yang berjaga relatif tidak terpancing. Sementara massa aksi yang semula tertib mulai terprovokasi sehingga mulai tidak tertib.

“Kita jaga Kota Tasikmalaya jangan sampai rusuh dan tidak aman karena disusupi oleh orang yang ingin menjadi rusuh,” tuturnya.

Dikatakan Anom, meski sudah diberi imbauan, massa tetap makin tidak tertib, membakar ban, melempari dan membunyikan knalpot hingga bising. Tak ayal, akhirnya pasukan huru-hara diturunkan untuk membubarkan massa. Mereka pun kocar-kacir, mundur.

“Kami juga mengamankan beberapa orang yang diduga sebagai provokasi. Bukan dari mahasiswa, namun diduga dari kelompok motor,” ujarnya.

Dijelaskan Anom, dalam pengamanan aksi unjuk rasa hari ini, mendapatkan bantuan satu SSK pasukan Brimob Polda Jawa Barat dan bantuan dari TNI. Pihaknya memang saling bahu mengamankan massa yang menyampaikan pendapatnya di Kota Tasikmalaya terkait UU Cipta Kerja.

Baca Juga :  JaFest 2021Dorong Pemulihan Ekonomi di Jawa Barat

Adapun beberapa orang yang diamankan, yakni massa liar yang mencoba memprovokasi untuk menimbulkan keributan. Mereka mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan dan memancing permasalahan. Untuk mengamankan massa, maka beberapa orang itu diamankan.

“Massa liar itu sudah tercium sejak aksi kemarin. Mereka menyusup pada kelompok mahasiswa dan sengaja membuat kericuhan,” ungkapnya. @arn

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

4 Orang Kritis, Korban Keracunan Nasi Kuning Sebanyak 114 Orang, Sebagian Besar Anak-anak

Kam Okt 8 , 2020
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Hingga Kamis (8/10) siang, jumlah korban keracunan akibat memakan nasi kuning dari acara ulang tahun seorang anak di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berjumlah 114 orang. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan mendapatkan penanganan medis di dua puskesmas, yakni Puskesmas Karanganyar, Kecamatan Kawalu dan […]