VISI.NEWS | DOHA, QATAR – Seorang pria Qatar mengatakan dia merasa ‘bangga’ karena pihak keamanan berhasil mencegah seorang jurnalis Amerika yang mengenakan kemeja pelangi di stadion Piala Dunia .
Analis sepak bola CBS Sports, Grant Wahl mengatakan, dia dilarang masuk ke Stadion Ahmed bin Ali di Al Rayyan menjelang pertandingan AS vs Wales .
Menurut sebuah blog yang ditulis oleh Wahl, dia menjelaskan bagaimana dia dihadang oleh seorang satpam saat tiba di pintu masuk stadion yang ‘dengan marah’ menyuruhnya melepas baju Pride -nya.
Menyusul interaksi yang bermusuhan, Wahl tweeted: “Baru saja: Penjaga keamanan menolak untuk membiarkan saya masuk ke stadion untuk USA-Wales. ‘Kamu harus mengganti bajumu. Itu tidak diperbolehkan.'”
Tak lama kemudian, Wahl mengirim tweet lanjutan untuk memberi tahu para pengikutnya bahwa dia telah ditahan selama hampir satu jam tetapi akhirnya diberi akses ke dalam venue.
Dia menulis: “Saya baik-baik saja, tetapi itu adalah cobaan yang tidak perlu. Saya di pusat media, masih mengenakan baju saya. Ditahan selama hampir setengah jam. Pergi gay.
Wahl mengklaim bahwa setelah dia memposting tweet pertamanya, seorang penjaga ‘merobek’ teleponnya dari tangannya sementara penjaga lain mengatakan kepadanya bahwa bajunya ‘terlalu politis’.
Dia juga melihat temannya Andrew Das, seorang reporter untuk Waktu New York, di stadion, yang mengungkapkan kepada Wahl bahwa dia juga telah ditahan.
Das akhirnya dibebaskan, dan seorang komandan keamanan meminta maaf kepada Wahl atas tindakan tersebut.
Dr Nayef Nahar Al-Shammar, direktur Pusat Kemanusiaan dan Ilmu Sosial Ibn Khaldon di Universitas Qatar, telah menimpali pendapatnya tentang situasi tersebut.
Dia tweeted: “Sebagai seorang Qatar saya bangga dengan apa yang terjadi. Saya tidak tahu kapan orang Barat akan menyadari bahwa nilai-nilai mereka tidak universal. Ada budaya lain dengan nilai berbeda yang harus sama-sama dihormati,” ujarnya.
“Jangan lupa bahwa Barat bukanlah juru bicara kemanusiaan,” imbuhnya.
Namun, tweetnya memicu reaksi, seperti yang ditulis oleh salah satu pengguna yang marah: “Jumlah orang yang menerima pembingkaian ‘gay = western’ ini mengejutkan. Seolah-olah tidak ada juga orang LGBT di Qatar”
Yang lain berkata: “Setiap [y] satu syarat dan ketentuan selamat datang * berlaku.” @fen/sumber: operafootball.com