VISI.NEWS | SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 13 kecamatan dan 25 desa yang terdampak bencana banjir, longsor dan angin kencang hingga 13 Januari 2024.
“Terkait kejadian itu, sebanyak 18.184 KK (kepala keluarga) atau sekitar 42.339 jiwa yang terdampak, dan di antaranya 588 KK atau 2.037 jiwa yang mengungsi,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangannya di Soreang, Rabu (17/1/2024).
Dari 13 kecamatan itu, Uka Suska menjelaskan, daerah yang terdampak banjir yakni Kecamatan Dayeuhkolot (23.636 jiwa), Baleendah (6.898 jiwa), Bojongsoang (4.909 jiwa), Katapang (1.209 jiwa), Solokanjeruk (3.162 jiwa), Majalaya (2.351 jiwa), Ciparay (1.800 jiwa) dan Kertasari (51 jiwa).
Menurut Uka Suska, Pemkab Bandung sudah menyiapkan sedikitnya lima titik pengungsian untuk warga yang terdampak banjir. Yaitu di Shelter PMI Desa Dayeuhkolot, Masjid SMPN 1 Dayeuhkolot, Kantor RW 01 Desa Cangkuang Wetan, tenda pengungsi di Lapangan Bola Voli Desa Rancamanyar dan tempat lainnya.
Uka Suska menjelaskan daerah yang terdampak longsor, yaitu Kecamatan Cangkuang (1 KK/5 jiwa), Ciwidey (4 KK/7 jiwa), Pacet (2 KK/4 jiwa) dan Rancabali. “Sedangkan daerah yang terdampak angin kencang di Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu, sebanyak 19 KK atau 54 jiwa yang terdampak,” katanya.
@kos