Search
Close this search box.

British Council Gelar East Asia Education Week 2025 di Hong Kong

Bagikan :

VISI.NEWS | HONG KONG – British Council Hong Kong sukses menyelenggarakan British Council East Asia Education Week 2025. Acara ini mempertemukan pemimpin senior pendidikan tinggi dari Inggris dan Asia Timur untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi baru dalam penelitian, inovasi, serta mobilitas mahasiswa. Selain itu, lebih dari 200 alumni universitas di Inggris dari 12 negara dan wilayah di Asia Timur turut hadir untuk membahas masa depan studi dan karier internasional.

Selama tiga hari, para akademisi, pembuat kebijakan, rektor universitas dari Inggris, serta agen pendidikan berkumpul dalam serangkaian diskusi strategis, kunjungan akademik, dan pertemuan yang bertujuan memperkuat kemitraan serta pertukaran pengetahuan antara Inggris dan Asia Timur.

Tingkatkan Kolaborasi

Leighton Ernsberger, Director Education, East Asia, British Council, menekankan pentingnya kemitraan antara Inggris dan Asia Timur dalam pendidikan tinggi.

“British Council bekerja erat dengan para pemangku kepentingan di Inggris dan Asia Timur untuk memperkuat kolaborasi internasional. Setelah kesuksesan acara perdana tahun lalu di Malaysia, diskusi di Hong Kong tahun ini tidak hanya menampilkan praktik terbaik dari kolaborasi UK-Asia Timur, tetapi juga menginspirasi inisiatif penelitian global berikutnya, pendidikan transnasional, dan peluang mobilitas mahasiswa,” ujarnya.

Hong Kong dipilih sebagai lokasi acara karena peran strategisnya dalam pendidikan dan penelitian global. Ernsberger menyebutkan bahwa Hong Kong menjadi mitra terbesar keempat bagi pendidikan dan pembelajaran di kawasan, dengan lebih dari 72.000 alumni universitas Inggris dalam 15 tahun terakhir dan lebih dari 19.000 mahasiswa yang terdaftar dalam program pendidikan transnasional Inggris pada tahun akademik 2022/23.

Susannah Morley, Director of British Council Hong Kong, menambahkan bahwa kehadiran para rektor dari universitas Inggris dalam misi ke Hong Kong telah memperkuat kemitraan dan membuka peluang baru dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pertukaran pengetahuan.

Baca Juga :  Xi Jinping dan Putin Tegaskan Lawan ‘Dual Containment’ AS

“Misi ini berfokus pada tiga bidang prioritas – seni dan budaya, kesehatan terpadu dan big data, serta inovasi dan transfer pengetahuan. Dengan memperkuat hubungan antaruniversitas di Inggris dan Hong Kong, kami bertujuan menciptakan platform kolaborasi berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak tetapi juga berkontribusi pada ekosistem pendidikan dan inovasi di Greater Bay Area,” jelas Morley.

Masa Depan Kemitraan UK-Asia Timur

Acara ini menampilkan UK Vice-Chancellors’ Higher Education Mission, di mana para pemimpin universitas dari Inggris bertemu dengan pemangku kepentingan pendidikan tinggi Asia Timur melalui kunjungan akademik, diskusi strategis, serta pembahasan mengenai peluang pendanaan dan kolaborasi penelitian.

Selain itu, East Asia Agent Conference 2025 yang dihadiri hampir 200 direktur senior lembaga pendidikan dari 13 negara dan wilayah membahas tema “Innovate for a Sustainable Future.” Konferensi ini berfokus pada peningkatan kualitas bimbingan pendidikan bagi mahasiswa, nilai kualifikasi Inggris, serta pengalaman mahasiswa. Acara ini ditutup dengan sesi jaringan yang mempertemukan perwakilan pemerintah Inggris dan pemimpin akademik dari Asia Timur.

Konferensi ini juga menyoroti pentingnya Agent Quality Framework (AQF), sebuah kerangka kerja untuk memperkuat kemitraan antara sektor pendidikan Inggris dan agen pendidikan serta konselor. AQF bertujuan untuk meningkatkan praktik terbaik dalam perekrutan mahasiswa internasional, keterlibatan alumni, serta strategi berbasis kesiapan kerja.

Alumni UK: Membangun Jaringan Global

Komponen penting lainnya dalam East Asia Education Week adalah Alumni UK Symposium, yang mempertemukan lebih dari 200 alumni universitas Inggris dari Asia Timur. Simposium ini menyoroti dampak pendidikan Inggris terhadap kesuksesan karier, dengan fokus pada adaptasi, ketahanan, dan pola pikir kewirausahaan.

Diskusi panel yang melibatkan alumni menegaskan pentingnya jaringan alumni dalam mendukung pembelajaran seumur hidup dan koneksi global untuk menghadapi tantangan pasar kerja yang terus berkembang. Acara ini juga merayakan 33 alumni penerima beasiswa Women in STEM dari Asia Tenggara, serta peluncuran British Council Scholarship for Women in Hong Kong, yang didukung oleh Sir Tang Shiu Kin Education Trust menjelang International Women’s Day. Empat mahasiswa Hong Kong pertama penerima beasiswa ini saat ini sedang menempuh studi di Newcastle, Inggris.

Baca Juga :  Jadwal Sholat Kabupaten Bandung Hari Ini, Rabu 14 Mei 2025

Melalui platform British Council Alumni UK, lulusan universitas Inggris dapat terhubung dengan rekan mereka di seluruh dunia, mendapatkan peluang pengembangan profesional, serta mendukung kemajuan karier mereka.

Dukungan Mitra dan Institusi Pendidikan

Acara ini mendapat dukungan dari berbagai mitra, termasuk University of Hong Kong sebagai tuan rumah, Pearson PTE sebagai mitra utama, serta Easy Transfer sebagai sponsor resepsi. Mitra lainnya meliputi British Council IELTS, Grok Global Services, dan Oxford International Education Group.

Selain itu, beberapa institusi utama Inggris juga berperan dalam acara ini, seperti UK Research and Innovation (UKRI), UK Universities International (UUKI), British University International Liaison Association (BUILA), dan UK Visas and Immigration (UKVI), yang menunjukkan pentingnya hubungan strategis antara Inggris dan Hong Kong dalam pendidikan tinggi.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :