
VISI.NEWS – Budayawan yang juga sastrawan, wartawan senior H. M Usep Romli telah tutup usia pada hari Rabu (8/7) pukul. 9.30 di Klinik Al Yamin, Limbangan Garut, Jawa Barat. Lahir pada 16 April 1949 dengan sepak terjangnya yang luar biasa.
Semasa hidupnya, H.M Usep Romli dikenal dengan tulisannya yang ‘basajan ‘(baca: mudah dimegerti, red.) dan “malapah gedang.” Begitu pun saat menjadi bagian dari awak Group Pikiran Rakyat, selain dengan penampilannya yang sederhana juga tutur bahasanya yang “merenah.”
Jebolan UPI (dulu IKIP) Jurusan Sastra Arab ini juga aktif sebagai anggota di Paguyuban Sastra Sunda tak lepas dari karya tulisannya yang mengingatkan akan kehidupan yang penuh gejolak.
Dalam suatu obrolan singkat dengan rekan yuniornya, Enjang Sobarudin mengatakan, selepas purnabakti dari Group Pikiran Rakyat dirinya lebih aktif melahirkan ragam karya tulisan di rumahnya.
“Saya mah Njang bisa hirup teh ku nulis. Mun teu nulis moal bisa barang beuli,” ucapnya yang dilontarkan kepada Enjang Sobarudin mantan redaktur Kabar Priangan, beberapa tahun silam.
Kutipan perbincangan H. M Usep Romli dengan Enjang Sobarudin tersebut dilontarkan kepada penulis saat menanyakan ihwal kegiatan Usep Romli, beberapa tahun silam.
Kiprahnya di dunia Jurnalistik sudah tidak diragukan lagi. Begitu pun dalam karya sastra Sunda banyak melahirkan karya karya menuju revolisi bahasa yang kian kompleks.
Sebuah karya terbaru yang mendapat sambutan yaitu tulisan dalam bahasa Sunda dan dimuat di SKM Galura pada Minggu 1, Juli 2020, dengan judul “Majalah Sunda ngalawan Pers Komunis” juga di-share ke Facebook, mendapat banyak tanggapan.
Sedikitnya 124 tanggapan serta komentar tentang tulisan tersebut di Facebook menjadi perbincangan hangat. Tidak sampai di situ, kelanjutan dari komentar tulisan karya H. M Usep Romli itu hingga kini menjadi sumber yang mengilhami perlawanan dengan cara bergerilya terhadap sang pengancam, pemberontak yang berniat mencabik-cabik Pancasila, di tengah perkembangan zaman yang terus berubah.
Nama Usep Romli dikenal selain oleh masyarakat luas juga di kalangan insan pers, tokoh agama, politik hingga birokrat sekalipun. Berbagai penghargaan atas karya sastranya pernah diraihnya. Bahkan Usep Romli kerap didaulat menjadi narasumber berbagai kegiatan baik sastra maupun jurnalistik.
Selamat Jalan Kang H. M Usep Romli. Meski kau telah berpulang untuk menghadap Zat Illahi Robbi, karya-karya Kakanda takkan pernah hilang. Bahkan akan menjadi sebuah inspirasi bagi generasi kini dan nanti. Insyaallah. @ budi s. ombik