VISI.NEWS | JAKARTA – Bukalapak mengambil langkah strategis untuk menutup layanan marketplace yang menjual barang fisik dan lebih fokus pada pengembangan bisnis baru yang telah dijalankan beberapa tahun terakhir. Head of Media & Communications Bukalapak, Dimas Bayu, mengungkapkan bahwa perusahaan akan mempertajam fokus pada beberapa lini bisnis baru seperti gaming, retail, Mitra Bukalapak, dan investasi.
“Selain berfokus pada produk virtual, Bukalapak telah mengembangkan berbagai lini bisnis baru seperti Mitra Bukalapak, gaming, investment, dan retail selama beberapa tahun terakhir,” ungkap Dimas, Kamis (9/1/2025).
Dimas menegaskan bahwa perusahaan melihat prospek yang positif pada segmen-segmen baru ini dan akan terus berusaha untuk mengembangkan lini bisnis tersebut. Beberapa tahun terakhir, Bukalapak telah mengembangkan produk virtual dan lini bisnis lainnya, yang dianggap memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang dalam waktu dekat.
“Kami melihat prospek bisnis yang positif di segmen-segmen ini, yang juga menjadi bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan,” ujar Dimas.
Meski perusahaan mengubah arah bisnisnya, Bukalapak tetap berkomitmen untuk mendukung pelapak (penjual di platform mereka) yang terdampak oleh keputusan ini. Bukalapak akan memberikan panduan dan sumber daya untuk memfasilitasi proses transisi, agar para pelapak dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi secara lancar dan aman.
“Kami juga menghargai kepercayaan yang telah pelanggan berikan selama ini dan akan memastikan hak-hak pelanggan tetap terpenuhi hingga akhir proses transisi,” tambah Dimas.
Walaupun ada perubahan arah bisnis, kondisi keuangan Bukalapak tetap terjaga dengan solid. Berdasarkan laporan keuangan untuk kuartal III 2024, Bukalapak mencatatkan kas dan investasi yang sangat likuid, mencapai Rp19 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dan entitas anak perusahaan, dengan tujuan memberikan manfaat maksimal bagi pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham.
“Dana ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” tutup Dimas. @ffr