VISINEWS |BANDUNG – Setelah APBD Provinsi Jawa Barat mengalami defisit anggaran mencapai Rp 5 triliun pada tahun lalu, kini di tahun 2022 pun APBD provinsi mengalami penurunan yang signifikan.
Menyikapi anjloknya pendapatan daerah yang cukup signifikan ini, Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) Fraksi Golkar, Reynaldi mengatakan, agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar harus mengencangkan ikat pinggang.
“Program-program pembangunan harus dilaksanakan sesuai dengan skala prioritas, pemerintah harus benar-benar jeli dan fokus dalam menentukan skala prioritas pembangunan,” katanya.
Kepada VISINEWS Sabtu (19/6/22), Reynaldi meminta agar pemerintah benar-benar memanfaatkan pendapatan daerah dengan sangat seksama, serta mencari solusi dan mencari upaya untuk menambah pendapatan daerah.
“Pemprov harus memikirkan bagaimana caranya untuk meningkatkan pendapatan, jadi bukan hanya pengeluaran yang diketatkan, tetapi juga harus mencari solusi dalam meningkatkan pendapatan,” ujarnya.
Diakui, ungkap Reynaldi, dampak pandemi ini benar-benar telah memukul berbagai sektor, termasuk berdampak pada pendapatan daerah, namun menurutnya, bukan berarti peluang untuk menambah PAD ini tertutup sama sekali.
“Menurut pandangan, masih banyak peluang bagi pemprov untuk menambah pundi-pundi PAD diantaranya dengan memanfaatkan aset-aset daerah yang saat ini belum termanfaatkan dengan optimal,” ungkapnya.
Terakhir, oleh karena itu, pemprov disarankan untuk secepatnya menginventarisir aset-aset yang dimilikinya, dan dari aset itu dipilah mana yang bisa dimanfaatkan secepatnya, mana yang perlu pengembangan jangka panjang.
“Pendapatan dari pajak memang sangat membantu pemerintah, namun ketika ekonomi masyarakat terpukul seperti sekarang ini, perlu kemampuan entrepreneurship,” pungkasnya. @eko.