Search
Close this search box.

Bupati Bandung Beri Penguatan Tim Work Bagi Kepala Puskesmas dan Kepala Satker Puskesmas, Ini yang Dipaparkannya

Bagikan :

VISI.NEWS | SOREANG – Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna memberikan pemaparan terkait Penguatan Tim Work bagi Kepala Puskesmas dan Satker Puskesmas Kabupaten Bandung di Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung, Sabtu (16/12/2023).

Saat itu hadir Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Yuli Irnawati Mosjasari, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Opik Abdul Rofik, puluhan kepala puskesmas, dan para Satker yang jumlahnya mencapai 62 puskesmas di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan Penguatan Tim Work bagi Kepala Puskesmas dan Satker Puskesmas se-Kabupaten Bandung ini salah satu refleksi dan evaluasi. Pada kesempatan itu, Bupati Bandung memberikan apresiasi kepada Kepala Puskesmas Ciparay, karena Puskesmas Ciparay masuk zona integritas dalam persiapan WBK (Wilayah Bebas Korupsi).

“Saya sangat apresiasi dan tersanjung. Kenapa? Karena di satu sisi kepercayaan publik sedang kita galakan,” katanya.
Bupati Dadang Supriatna pun turut menitipkan kepada para kepala puskemas dan Satker Puskesmas untuk memahami visi misi dan rencana aksi sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Daerah) Kabupaten Bandung.

“Kabupaten Bandung mendapatkan 245 penghargaan, itu hasil kinerja semua pihak. Termasuk di dalamnya ada Kepala Puskesmas dan Satker Puskesmas se-Kabupaten Bandung,” katanya.
Ia menyebutkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung yang asalnya 72,73 poin, kemudian Desember 2022 meningkat menjadi 73,19 poin. Insya Allah akhir tahun 2023, kata dia, IPM Kabupaten Bandung meningkat kembali menjadi 73,83 poin.

“IPM meningkat ada tiga indikator, pertama indikator kesehatan,” katanya.
Dadang Supriatna mengatakan bahwa para pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas maupun Satker Puskesmas merupakan garda terdepan sebagai ujung tombak di lapangan dalam rangka merealisasikan dan mengimplementasikan visi misi Kabupaten Bandung.

Baca Juga :  Jalan Malabar: Lorong Hijau yang Menyegarkan di Tengah Riuh Bandung

“IPM meningkat salah satu indikatornya adalah masalah harapan lama hidup masyarkat Kabupaten Bandung. Yang asalnya 73 tahun saat ini sudah meningkat menjadi 74 tahun,” katanya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan, kenapa IPM meningkat, terutama di bidang kesehatan. Di antaranya ada penambahan rumah sakit dalam rangka peningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Yang sudah selesai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bedas Cimaung, RSUD Bedas Kertasari. Insya Allah tahun ini selesai RSUD Bedas Bojongsoang dan RSUD Bedas Arjasari. Nanti Januari 2024 akan memulai cut and field RSUD Bedas Pacira,” kata Kang DS.

Ia menyebutkan pembangunan lima rumah sakit difokuskan dalam 2,5 tahun. Kang DS pun menyebutkan RSUD Oto Iskandar Di Nata Soreang statusnya meningkat dari tipe C ke tipe B. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini berharap RSUD Cicalengka juga statusnya naik menjadi tipe B pada tahun 2024.

Kang DS menyebutkan kekompakan organisasi itu bergantung pada kekompakan tim work. Organisasi hebat itu manakala tim work kompak.
Menurutnya, dalam menghadapi Indonesia emas 2045 mendatang, harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) profesional dan memahami digitalisasi.
“Saat ini tidak cukup hanya aksi saja, tanpa diimbangi dengan informasi melalui digitalisasi. Saat ini belum bisa dikatakan sukses, manakala secara personal masing-masing tidak paham tentang SDM,” katanya.

Ia mengatakan kemampuan suatu organisasi bukan personal, tapi kemampuan dan keberhasilan suatu organisasi itu adalah karena kekompakannya para unsur, pengurus dan pegawai yang ada di dalamnya.

“Makanya semuanya kuasai tentang Visi terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera), kalau kita paham tentang visi. Visi ini adalah tujuan, maka kita akan tahu apa yang harus kita lakukan dalam rangka mencapai tujuan,” katanya.

Baca Juga :  Konsorsium LG Batal Investasi Rp130 Triliun di RI, Ini Alasannya

Ada lima misi, yaitu membangkitkan daya saing daerah dan Kabupaten Bandung siap bersaing dengan daerah-daerah lainnya.
Ia pun menyebutkan PNS dan PPPK punya hak dan kewajiban yang sama serta peluang yang sama. Untuk itu, Pemkab Bandung sudah anggarkan 1.137 ASN untuk mengikuti assessment. “Ini dalam rangka mempersiapkan sistem merit.

Sehingga dalam kenaikan jabatan bergantung pada kemampuan kompetensi ASN Kabupaten Bandung,” katanya.
Untuk itu, Kang DS berharap kepada para ASN untuk meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan paham tentang digitalisasi. “Kalau masing-masing sudah paham, tugas fungsi masing-masing, saya yakin tidak terjadi overlap,” katanya.

@kos

Baca Berita Menarik Lainnya :