VISI.NEWS | CIPARAY – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan angka stunting di Kabupaten Bandung dari 9 persen sudah turun 7 persen.
Hal ini dikatakan Bupati Dadang Supriatna didampingi Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo dan jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung lainnya saat bakti sosial percepatan penurunan stunting di wilayah hukum Polresta Bandung, yang dilaksanakan di Lapangan Barujati Kecamatan Ciparay, Senin (13/5/2024).
“Terlepas dari itu, total sementara yang kemarin itu sekitar 8000 orang kurang lebih. Maka kita akan kroscek lagi, big data akan melihat riil di lapangan. Dari 31 kecamatan, 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung ini, kira-kira ada berapa angka stunting yang tentunya kita harus diintervensi anggaran,” kata Bupati.
“Insya Allah, kita akan lakukan itu dalam tiga atau empat hari ke depan. Nanti kita akan mapping. Pak Kapolresta Bandung, Pak Dandim 0624/Kabupaten Bandung, kita akan rapat khusus, rapat koordinasi antar tiga unsur komponen TNI, Polri, Pemerintah Daerah. Kita pun akan mengundang para pengusaha untuk melakukan pentahelix dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung,” imbuh Dadang.
Bupati pun mengaku optimis penanganan stunting di Kabupaten Bandung bisa selesai.
Di hadapan Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, serta jajaran Forkopimda Provinsi Jabar, Forkopimda Kabupaten Bandung, pelaku usaha dan ribuan masyarakat, Dadang mengatakan, bahwa percepatan penurunan stunting itu sebagai upaya dan komitmen sesuai amanat Peraturan Presiden No 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Bahwa penurunan stunting dilakukan secara holistik, integratif, dan juga berkualitas melalui koordinasi pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota serta para pemangku kepentingan,” katanya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini mengatakan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu program prioritas nasional.
Disebutkan, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 target prevalensi stunting tahun 2022 adalah sebesar 18,4 persen di 460 kabupaten/kota prioritas.
“Sementara pada tahun 2023 sebesar 16 persen di 514 kabupaten/kota prioritas. Tahun 2024 sebesar 14 persen di 514 kabupaten/kota prioritas,” jelasnya.
Maka, imbuh Bupati Bedas, untuk mencapai prevelensi stunting 14 persen pada tahun 2024, dibutuhkan penurunan sebesar 3,4 persen setiap tahunnya berdasarkan trend prevelensi stunting.
Ia pun mengungkapkan berdasarkan kondisi faktual berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, yang harus ditetapkan itu masalah angka.
“Data base merupakan suatu acuan, saya juga minta ke Kadis Kesehatan untuk membuat data yang sebenar-benarnya,” katanya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, mengatakan, berangkat dari data base itu, pihaknya akan menyampaikan ke Gubernur Jabar. Ia juga minta bantuan Kapolda Jabar untuk ikut dalam rapat koordinasi untuk memberikan masukan-masukan.
“Saya yakin dengan program pentahelix, masalah stunting bisa selesai. Maka, bakti sosial yang dilaksanakan Pak Kapolresta Bandung dan juga Pak Kapolda Jabar di tengah-tengah kita semua. Saya optimis dengan hadirnya Pak Kapolda Jabar, maka stunting di Jawa Barat akan selesai, terutama di Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk menyelesaikan persoalan stunting ini minimal harus ada waktu tiga bulan.
Kang DS pun mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Bandung dan Kapolda Jabar. Kegiatan bakti sosial ini tidak hanya dilaksanakan di Kecamatan Ciparay saja, tetapi bisa dilaksanakan di 30 kecamatan lainnya dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.
“Apalagi kita ada bantuan lagi kemari sebesar Rp 7,5 miliar. Saya siap kolaborasi untuk melaksanakan kegiatan sosial percepatan penurunan stunting,” katanya.
@kos