Search
Close this search box.

Bupati Resmikan Kolam Retensi Situ Bugel

Bupati Bandung Dadang M. Naser saat meresmikan Kolam Retensi Situ Bugel yang berlokasi di Komplek Bumi Harapan, Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi./visi.news/ist

Bagikan :

  • Dadang Naser, “Karya nyata pemerintah daerah dalam mengatasi banjir”

VISI.NEWS – Bupati Bandung H. Dadang M. Naser meresmikan Kolam Retensi Situ Bugel yang berlokasi di Komplek Bumi Harapan, Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi, akhir pekan kemarin.

Pengelolaan fasilitas sosial dan fasilitas umum di perumahan seluas 11 hektar (ha) itu, secara resmi telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.

“Saya mengapresiasi respon DPUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang), terkait pengaduan dan infomasi dari warga terdampak banjir. Ini merupakan karya yang kami berikan untuk masyarakat, semoga bermanfaat, dan menjadi contoh untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Bandung,” ucap Bupati Dadang Naser di sela acara peresmian.

Pembangunan kolam seluas 3.500 meter (m) persegi itu, menghabiskan anggaran sekitar Rp. 1,4 miliar. Selain itu sebagai penunjang, juga dibangun rumah pompa dengan kapasitas 100 liter per detik yang menelan biaya sekitar Rp. 1,6 miliar.

“Kolam dan rumah pompa ini berfungsi mempercepat surut banjir. Semoga ini bisa berjalan dan berfungsi lama untuk kepentingan masyarakat. Tolong sama-sama dirawat, penghijauannya dikuatkan untuk juga memberikan oksigen bagi lingkungan,” tambah dia.

Jalan mantap di Kabupaten Bandung, yang hingga 2019 lalu mencapai 82%, tutur bupati, harus diimbangi dengan penguatan manajemen air. Melimpahnya air di musim hujan, harus bisa menjadi cadangan saat memasuki musim kemarau.

“Kita harus belajar bagaimana dulu Belanda membangun Kota Bandung. Ada situ-situ yang sekarang hanya tinggal nama, akibat alih fungsi yang dilakukan manusia sendiri. Manajemen air di Indonesia harus menjadi bahan renungan kita, dengan gerakan kebersamaan dan tidak saling menyalahkan,” tutur Dadang Naser.

Pemkab Bandung saat ini, ucapnya, tengah merintis untuk mengembalikan sejumlah situ dan danau yang hilang. “15 ha lahan sudah dibebaskan, sebagai salah satu upaya mengembalikan fungsi Situ Pangkalan yang dulunya seluas 60 ha, untuk mengatasi banjir Majalaya,” ucapnya.

Baca Juga :  Dadang Naser Soroti Penyimpangan Program Kehutanan Sosial

Sementara itu, Kepala DPUTR Kabupaten Bandung H. Agus Nuria menambahkan, pada APBD 2019 pihaknya melakukan serangkaian kegiatan untuk mengatasi permasalahan banjir Cileunyi. Jajarannya kerap mendapat pengaduan dan informasi dari warga, baik melalui media sosial maupun surat.

“Di komplek ini banjir pernah mencapai 1,5 m, dengan luas genangan 25,3 ha dan baru bisa surut dalam 24 jam, dengan pembangunan kolam dan rumah pompa, banjir surut dalam waktu satu jam saja,” urai Agus Nuria.

Untuk menunjang pembangunan kolam dan rumah pompa, telah dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) dan tanggul sepanjang 250 m, rumah jaga, jogging track yang terbuat dari paving block, serta 10 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang kolam retensi. Di luar itu, pihaknya juga telah melakukan normalisasi saluran Cijambe Rumah Bumi Orange dengan panjang 500 m dan lebar 12 m, dan menghabiskan sekitar Rp. 1 miliar.

“Kewenangan masalah sungai sebetulnya dikelola BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Namun dengan kebijakan Pak Bupati, ada kesepakatan bahwa sungai ordo 3 dan 4 bisa kami kelola melalui bidang drainase pada program pengendalian banjir, ini sudah berlangsung sejak 2017,” terang Kepala DPUTR.

Di musim penghujan, tambah Agus, sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Bandung terdampak banjir, salah satu penyebabnya adalah akibat pendangkalan sungai. “Juga sedimentasi dan tidak maksimalnya saluran drainase karena beralihfungsi menjadi tempat pembuangan sampah,” pungkasnya.@mpa

Baca Berita Menarik Lainnya :