Search
Close this search box.

Bupati Sumedang: Normalisasi Sungai Jadi Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir di Cimanggung

Rapat koordinasi pembahasan pasca banjir diwilayah kecamatan Cimanggung./visi.news/Pemkab Sumedang.

Bagikan :

VISI.NEWS | KAB. SUMEDANG – Penanganan pascabanjir di Cimanggung tengah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang untuk jangka pendek dan panjang. Banjir di Cimanggung terjadi saat hujan deras, Sungai Cimande meluap karena terjadi pendangkalan dan penyempitan sehingga air  merendam pemukiman warga di empat desa.

Bupati Sumedang Dony menyebutkan bahwa untuk mengatasi masalah tersebut, mereka akan melakukan mobilisasi dengan melibatkan beberapa pihak.

“Untuk mengatasinya, melakukan mobilisasi dengan kekuatan yang ada, seperti melibatkan Basarnas, perangkat provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Bupati dan Wabup yang mengorkestrasi,” ujar Bupati Dony  didampingi Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila saat rakor dan diikuti oleh Sekda, para kepala SKPD, camat, Basarnas, BPBD Provinsi dan BPBD Sumedang, Jumat(14/3/2025).

Bupati menyampaikan pemerintah harus hadir dengan kebijakan dan program kegiatan untuk mengatasi masalah. Dikatakan bupati permasalahan banjir di Kecamatan Cimanggung disebabkan oleh faktor yang sama dari tahun ke tahun.

“Permasalahan banjir ini dari dulu sama, karena curah hujan yang tinggi, kemudian pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan sampah, lalu penyempitan aliran sungai karena pembangunan di sekitar bantaran sungai, kemudian kurangnya daerah resapan air diakibatkan alih fungsi lahan dan drainase yang tidak optimal di wilayah pegunungan,” terangnya dikutip dari laman resmi Pemkab Sumedang, Sabtu (15/3/2025).

Untuk solusi jangka pendek, Bupati Dony meminta agar seluruh jajaran ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam penanganan bencana banjir tersebut.

“Dari sisi manajemen bencana, pertama yang harus dilakukan adalah selamatkan dulu jiwa warga yang terkena bencana, kedua pastikan yang terkena bencana ini dievakuasi, ketiga penuhi kebutuhannya, dan keempat adalah pengerukan dibawah jembatan pansor,” tuturnya.

Solusi jangka panjang, Bupati Dony menuturkan harus dilakukan normalisasi sungai pada saat kemarau.

Baca Juga :  Sosialisasikan UU No. 22 Tahun 2022, Sugiat Tekankan Urgensi Pemasyarakatan

“Normalisasi sungai akan dilakukan pada saat kemarau, termasuk pengerukan, pelebaran sungai, penguatan bantaran sungai, penguatan beronjong untuk penguatan tanggul, pengecekan sistem drainase termasuk pembuatan sumur resapan atau biopori, lalu rehabilitasi aliran sungai terutama bantaran sungai dengan penghijauan, memperbaiki tata ruang pembuatan zona hijau di area rawan,” imbuhnya. @desi

Baca Berita Menarik Lainnya :