Buya Syakur: Ikhlaskan Kenikmatan yang Diambil Allah, Dia Akan Ganti dengan yang Lebih Baik

Editor Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu, Jawa Barat DR KH Abdul Syakur Amin (Buya Syakur). /visi.news/tangkapan layar/youtube
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | INDRAMAYU – Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan, Prof. Dr. KH. Abdul Syakur Yasin, MA atau yang lebih dikenal dengan Buya Syakur, memberikan tausiyah tentang pentingnya mengikhlaskan segala kenikmatan yang diambil oleh Allah SWT. Menurutnya, Allah SWT akan mengganti kenikmatan yang hilang dengan yang lebih baik, asalkan kita bersabar dan bersyukur.

Buya Syakur menyampaikan tausiyah tersebut dalam acara haul ke-15 KH. Ahmad Yasin, pendiri Pondok Pesantren Cadangpinggan, yang digelar pada Minggu (7/1/2024). Acara tersebut dihadiri oleh ribuan santri, alumni, dan masyarakat sekitar. Buya Syakur mengawali tausiyahnya dengan membacakan ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 155-157:

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Buya Syakur menjelaskan bahwa ayat tersebut mengajarkan kita untuk menghadapi cobaan dan musibah dengan sikap sabar dan tawakal. Ia mengatakan bahwa cobaan dan musibah adalah bagian dari takdir Allah SWT yang tidak bisa kita hindari. Namun, Allah SWT tidak akan memberikan cobaan dan musibah yang melebihi kemampuan kita. Allah SWT juga akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda bagi orang-orang yang sabar dan bersyukur.

“Orang-orang yang sabar dan bersyukur adalah orang-orang yang mengikhlaskan segala kenikmatan yang diambil oleh Allah SWT. Mereka tidak mengeluh, tidak bersedih, tidak marah, dan tidak putus asa. Mereka yakin bahwa Allah SWT akan mengganti kenikmatan yang hilang dengan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat. Mereka juga yakin bahwa Allah SWT akan memberikan mereka keberkatan, rahmat, dan petunjuk,” ujar Buya Syakur.

Baca Juga :  Seleksi Petugas Haji 2023 Dibuka, Daftar melalui Pusaka & Penguasaan IT Syarat Utama

Buya Syakur mencontohkan sikap sabar dan bersyukur yang ditunjukkan oleh Nabi Ayyub AS. Nabi Ayyub AS adalah seorang nabi yang diberikan kenikmatan yang banyak oleh Allah SWT, seperti harta, anak, dan kesehatan. Namun, Allah SWT menguji Nabi Ayyub AS dengan mengambil semua kenikmatan tersebut. Nabi Ayyub AS kehilangan hartanya, anak-anaknya, dan kesehatannya. Ia terserang penyakit kulit yang sangat parah, sehingga tubuhnya penuh dengan luka dan nanah. Namun, Nabi Ayyub AS tetap sabar dan bersyukur. Ia tidak pernah mengeluh atau mengadu kepada Allah SWT. Ia hanya berdoa dengan mengucapkan:

Dan (ingatlah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “Sesungguhnya aku ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”. (QS. Al-Anbiya: 83)

Allah SWT pun mendengar doa Nabi Ayyub AS dan mengangkat semua cobaan dan musibah yang menimpanya. Allah SWT mengembalikan harta, anak, dan kesehatan Nabi Ayyub AS. Bahkan, Allah SWT memberikan kepadanya dua kali lipat dari apa yang pernah ia miliki sebelumnya. Allah SWT juga memberikan kepadanya rahmat dan keridhaan-Nya. Allah SWT berfirman:

Maka Kami kabulkan doanya itu dan Kami hilangkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan mereka sebanyak yang telah hilang dari padanya, sebagai suatu rahmat dari Kami dan sebagai peringatan bagi orang-orang yang menyembah Kami. (QS. Al-Anbiya: 84)

Buya Syakur mengajak para hadirin untuk meneladani sikap sabar dan bersyukur Nabi Ayyub AS. Ia mengingatkan bahwa kita semua pasti akan mengalami cobaan dan musibah dalam hidup ini. Namun, kita tidak boleh berputus asa atau berpaling dari Allah SWT. Kita harus tetap berdoa, berusaha, dan bertawakal kepada Allah SWT. Kita harus mengikhlaskan segala kenikmatan yang diambil oleh Allah SWT, karena Dia akan mengganti dengan yang lebih baik.

Baca Juga :  DPR Minta Kemenag-Kemenkes Koordinasikan Alokasi Vaksin Haji

“Jangan pernah merasa rugi atau kehilangan jika Allah SWT mengambil sesuatu dari kita. Karena sesungguhnya, Allah SWT tidak pernah mengurangi sesuatu dari kita, melainkan Dia akan menambahkan sesuatu yang lebih baik untuk kita. Allah SWT Maha Kaya dan Maha Pemberi. Allah SWT Maha Bijaksana dan Maha Penyayang. Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Allah SWT Maha Dekat dan Maha Penolong. Allah SWT Maha Baik dan Maha Indah. Allah SWT Maha Agung dan Maha Mulia. Allah SWT Maha Besar dan Maha Kuasa. Allah SWT Maha Sempurna dan Maha Terpuji. Maka, bersabarlah, bersyukurlah, dan ikhlaskanlah. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan kita kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat,” tutup Buya Syakur.

@mpa

 

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hari Pertama Sekolah, Beberapa Ruas Jalan di Kota dan Kabupaten Bandung Macet

Sen Jan 8 , 2024
Silahkan bagikanVISI.NEWS | BANDUNG – Hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru 2024, Senin (8/1/2024), menyebabkan kemacetan di beberapa jalan utama di Kota dan Kabupaten Bandung. Lonjakan volume kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terlihat di sejumlah ruas jalan yang menjadi jalur menuju sekolah-sekolah di wilayah Bandung Raya. […]