Camat Ibun: Penting Gandeng MUI dalam Sosialisasi Pilkada

Editor Camat Ibun Kabupaten Bandung H. Ajat Sudrajat. S.H. /visi.news/yusup supriatna
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Camat Ibun Kabupaten Bandung, Jawa Barat, H. Ajat Sudrajat. S.H., mengusulkan pihak KPU menggandeng MUI untuk meningkatkan sosialisasi kepada masayarakat pada Pilkada 9 Desember mendatang. Ini penting dilakukan guna meningkatkan partisipasi pemilih.

Kata dia, usulan ini disampaikan atas dasar pihaknya telah melakukan langsung sosialisasi ke lapangan. Hasilnya, masih banyak masyarakat yang belum tahu adanya Pilkada ini.

“Sebanyak 60 persen masyarakat Kecamatan Ibun, belum tahun kapan pelaksaanaan Pilkada. Masyarakat tahu adanya Pilkada, namun belum tahun tanggal berapa pelaksanaan dan siapa saja pasangan calonnya,” jelas Ajat kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat ( 16/10/2020) siang.

Atas dasar tersebut, dia meminta KPU gandeng MUI. Apa lagi di masa pandemi Covid-19, sosialisi ini dilakukan oleh MUI yang nantinya bisa memberikan tugas kepada majelis takhlim tingkat Kabupaten sampai ke tingkat RT.

“Sosialisasi ini bisa dilakukan oleh majelis takhlim melalui pengeras suara selama 5 menit, yang dilaksanakan setiap harinya menjelang adzan Maghrib,” jelasnya.

Menurutnya, mayoritas warga disini profesi petani, jadi pulang nya ke rumah tersebut menjelang sore hari menjelang Maghrib.

“Sebelum adzan Maghrib, majelis takhlim ini yang nantinya mengumumkan dan memberikan sosialisi pilkada Kabupaten Bandung kepada masyarakat. Kapan dan tanggal berapa pelaksanaan Pilkada dan siapa saja paslonnya,” tuturnya.

Ajat menambahkan, sosialisasi kepada masyarakat, tidak hanya cukup dengan pemasangan alat peraga dan pendataan dengan pencocokan dan penelitian (coklit) oleh petugas dilapangan.

“Sosialisi di perkampungan harus lebih masif. Dikarenakan salah satu faktornya adalah sumber daya manusia perkotaan dan perdesaan,” tuturnya.

Salah satu contohnya, lanjut Ajat, di salah satu jalan dibelokan yang berlokasi di Kp. Laksana, Desa Laksana. Warga yang yang di pegunungan yakni warga Kp. Garung. Beberapa warga yang melintasi jalan tersebut, mungkin hanya sebagian yang mendapatkan sosialisasi.

Baca Juga :  USWAH: Pelajaran Etika dari Perjalanan Hidup Umar bin Khaththab (1)

“Yang melintasi jalan tersebut, hanya beberapa warga saja yang mau ke pasar. Warga yang berdagang warungan, pastinya setiap hari melintasi jalan tersebut, warga lainnya bagaimana,” jelasnya.

Sambung Ajat, salah satu lagi contoh lainnya di Kp. Desa Neglasari. Kata dia, Kp. Galudra merupakan wilayah yang cukup jauh. Dimana untuk menuju kantor desa, jaraknya mencapai 5 km.

Kondisi tersebut, pihanya berharap KPU melalui PPK sampai desa, RW dan RT, harus terus meningkatkan sosialisasinya. Dan lebih efektif lagi dibantu oleh MUI melalui majelis taklim yang berada di setiap RT.

“Sosialisi ini merupakan tanggung jawab bersama, baik dari pemerintah tingkat kabupaten sampai RT. Namun alangkah baiknya juga usulan tersebut dipertimbangkan guna meningkatkan partisifasi pemilih,” pungkasnya. @yus

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kompetisi Tak Menentu, Persib Batalkan Uji Coba vs PSKC Cimahi Hari Ini

Sab Okt 17 , 2020
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Akhir pekan ini Persib Bandung sejatinya melakoni laga uji coba melawan klub Liga 2. Tapi Persib kini memastikan laga tersebut batal. Rencananya Persib akan menghadapi PSKC Cimahi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada hari Sabtu (17/10/2020) hari ini. Akan tetapi karena jadwal kompetisi belum jelas kapan dimulai […]