Search
Close this search box.

Cara Membuat Rumah Anda Aman dari Banjir, Simak Saran dari Pakar Arsitektur Ini

Rumah dan ruko yang terandam banjir di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. /visi.news/dok

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Banjir menjadi masalah yang kerap dialami oleh pemilik rumah di Indonesia, terutama saat musim hujan tiba. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar rumah bisa aman dari banjir. Apa saja?

Tim Berita 99.co mengadakan program #TanyaPakar dan mewawancarai dua desainer arsitektur dari Lloe Studio, yaitu M. Farhan Fathurrahman dan Ade Septia Cahyadi, untuk mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan agar rumah bisa aman dari banjir.

Lloe Studio adalah studio yang bergerak di bidang arsitektur dan interior yang terdiri dari tiga perancang arsitektur, yaitu Briyan Putra P, M. Farhan Fathurrahman, dan Ade Septia Cahyadi.

Dalam wawancara ini, Farhan dan Ade menjelaskan beberapa faktor penting yang harus diperhatikan agar rumah bisa aman dari banjir.

Faktor Penting

Menurut Farhan, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah lingkungan sekitar rumah.

“Contohnya, level tanah rumah kita terhadap jalan dan tetangga, itu harus dilihat. Kalau tanah rumah kita lebih rendah dari jalan, pasti air hujan akan mengalir ke rumah kita,” ujar Farhan.

Farhan juga menambahkan bahwa hal sebaliknya juga harus diantisipasi. “Kalau tanah rumah kita lebih tinggi dari tetangga, kita harus hati-hati jangan sampai kita menyebabkan [semacam] bencana ke tetangga,” katanya.

Selain faktor lingkungan, ada faktor lain yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Pemilihan Material

Material yang digunakan untuk membangun rumah juga sangat berpengaruh untuk membuat rumah aman dari banjir.

Farhan menyarankan agar pemilik rumah yang sering terkena banjir mengganti dinding-dinding rumah yang berbatasan dengan luar dengan material beton.

Farhan juga memberikan tips untuk memilih material yang tahan air, seperti jenis kayu tertentu.

Baca Juga :  Update Harga Emas: Penurunan Terkini Menghantam Pasar dengan Rp 1.514.000 per Gram

“Kayu ulin, kayu bengkirai, itu lebih tahan air daripada kayu lainnya,” kata Farhan.

Sementara itu, Ade memiliki pandangan lain tentang pemilihan cat untuk rumah yang sering terkena banjir. “Untuk pemilihan finishing material juga penting. Misalnya warna cat rumah. Kalau di daerah banjir sebaiknya hindari cat warna putih, karena kalau ada genangan air di rumah akan meninggalkan bekas,” ucap Ade.

2. Sistem Pembuangan Air

Sistem pembuangan air juga merupakan faktor penting untuk membuat rumah aman dari banjir.

Farhan dan Ade mengatakan bahwa harus ada perhitungan yang mencakup volume air hujan yang mungkin masuk ke kawasan rumah.

Berdasarkan pengalaman mereka, Farhan dan Ade sering menemukan kasus seperti lahan yang sudah ditujukan untuk hunian, tetapi belum dirancang dengan baik untuk sistem pembuangan air hujannya.

Farhan mengungkapkan bahwa sesuai dengan peraturan yang berlaku, pembangunan rumah seharusnya memiliki 60 persen perkerasan dan 40 persen area hijau yang bisa juga dijadikan area resapan.

Area resapan ini harus bisa menyerap debit air yang kemungkinan masuk ke kawasan rumah.

Ade juga mengatakan bahwa dengan adanya resapan, sebagian air hujan bisa terserap di lahan sendiri.

“Apalagi kalau kita bisa membuat sumur resapan, biopori, atau kolam resapan, itu bisa membantu mengurangi volume air yang masuk ke rumah,” kata Ade.

3. Bentuk Atap

Berbagai sumber menyebutkan bahwa bentuk atap suatu hunian bisa memengaruhi daya tahan terhadap aliran air hujan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Farhan dan Ade memiliki pandangannya tersendiri.
Menurut Ade, bentuk atap segitiga yang digadang-gadang cukup ideal unutk kawasan banjir bisa diaplikasikan agar air hujan tidak lama berada di area atas.

Baca Juga :  Info Lokasi SIM Keliling Area Sumedang Hari ini, Selasa 3 Desember 2024

Namun, bukan berarti atap dengan bentuk datar buruk. “Bagus juga, apalagi jika di area atap disimpan rerumputan karena itu bisa pula jadi area serap air,” katanya.
Dalam pandangan Ade, bentuk atap bisa dipilih sesuai selera karena yang terpenting bukan masalah atap.
Pasalnya, untuk hunian yang berada di kawasan banjir, hal yang cukup berpengaruh adalah area bawah.

4. Desain Pagar

Di sejumlah permukiman di Indonesia yang dikenal sebagai kawasan banjir, pagar biasanya dirancang sedemikian rupa sehingga air tak serta-merta menerjang rumah.
Faktor tersebut tentu saja penting, terlebih jika banjir tersebut masih dalam tahap skala kecil.

Akan tetapi, jika berbicara desain, Ade dan Farhan mengaku bahwa tidak ada resep khusus mengenai desain pagar yang wajib diaplikasikan karena hal itu tergantung preferensi penghuni rumah.

5. Perancangan Kelistrikan

Faktor terakhir, demi keamanan dan kenyaman hunian, rumah yang berada di daerah banjir sebisa mungkin memerhatikan perancangan kelistrikan.

Farhan menyebut bahwa perancangan kelistrikan harus dirancang dari awal karena sifatnya ditanam di dalam dinding, plafon, dan area-area lainnya.

Itu artinya, kata Farhan, pencari rumah di kawasan rentan banjir mesti memikirkan perancangan kelistrikan secara detail.
Hal ini mengharuskan sang pemilik menyepakati kalau idealnya kelistrikan berada di area atas.

@uli/99.co

Baca Berita Menarik Lainnya :