HIGHLIGHTS:
- Strategi Pemulihan Kepercayaan Investor Kripto Pasca Insiden Peretasan.
- Bitcoin Melonjak Pasca Pemangkasan Suku Bunga Fed, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Kripto?
VISI.NEWS | BANDUNG – Pasca peretasan yang dialami oleh salah satu platform exchange kripto lokal, kekhawatiran tentang keamanan transaksi di platform kripto Indonesia sempat meningkat. Namun, hingga saat ini belum ada laporan penurunan signifikan terhadap minat investor bertransaksi di platform kripto lokal.
Kabar dari pasar kripto, Harga Bitcoin melonjak ke angka US$62.000 atau sekitar Rp954 juta setelah Federal Reserve AS (The Fed) secara mengejutkan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.
Bagaimana potensi Bitcoin ke depan?
Berkaitan dengan kabar tersebut, Tokocrypto menyajikan rangkuman berita di industri aset kripto dan ekosistemnya berikut ini.
- Strategi Pemulihan Kepercayaan Investor Kripto Pasca Insiden Peretasan
Pasca peretasan yang dialami oleh salah satu platform exchange kripto lokal, kekhawatiran tentang keamanan transaksi di platform kripto Indonesia sempat meningkat. Namun, hingga saat ini belum ada laporan penurunan signifikan terhadap minat investor bertransaksi di platform kripto lokal. Kepercayaan terhadap industri kripto di Indonesia masih terjaga, sebagian
besar berkat langkah-langkah mitigasi keamanan yang telah diterapkan oleh pedagang kripto lokal.
CEO Tokocrypto sekaligus Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset
Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Yudhono Rawis, menegaskan pentingnya kolaborasi antara asosiasi dan para pelaku industri untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bertransaksi bagi para investor. “Kami memahami bahwa insiden seperti peretasan bisa menimbulkan kekhawatiran, namun kami berkomitmen untuk terus memperkuat standar keamanan, serta menjaga transparansi dalam pengelolaan aset nasabah,” ungkap Yudho.
Menurut Yudho, salah satu alasan utama mengapa kepercayaan investor tetap terjaga adalah kehadiran regulasi yang ketat dan penerapan langkah-langkah keamanan yang komprehensif
oleh para pedagang kripto di Indonesia. Platform-platform seperti Tokocrypto telah melakukan berbagai tindakan mitigasi untuk memastikan bahwa insiden peretasan tidak berdampak besar terhadap kepercayaan investor.
“Indonesia berhasil memperkuat posisinya di ruang aset digital global, terbukti dengan peringkat ketiga dunia untuk adopsi kripto pada 2024 menurut Chainalysis. Ini menunjukkan bahwa
kepercayaan terhadap ekosistem kripto Indonesia tetap kuat. Pasalnya, dengan kejelasan peraturan dan regulasi yang semakin matang, mekanisme adopsi aset digital menjadi semakin mudah untuk dilaksanakan. Hal ini tidak hanya mendorong pertumbuhan jumlah investor, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan transparan bagi semua pelaku industri kripto,” tambahnya.
Langkah Nyata untuk Menjaga Keamanan
Untuk menjaga kepercayaan, asosiasi bersama para anggotanya terus memperkuat standar keamanan melalui berbagai inisiatif, termasuk pemenuhan persyaratan ISO 27001 dan pendirian Disaster Recovery Centre (DRC). Selain itu, audit keamanan berkala dilakukan untuk
meminimalisir potensi celah keamanan. Tokocrypto, salah satu exchange terkemuka, telah memperkuat sistem mereka dengan menggunakan teknologi cold wallet untuk menyimpan aset nasabah, yang jauh lebih aman dari potensi serangan siber.
“Kami telah memperluas penggunaan cold wallet untuk meminimalkan risiko peretasan, serta menerapkan multisignature wallets dan otentikasi multifaktor (MFA) untuk meningkatkan
perlindungan aset dan akses pengguna,” jelas Yudho.
Langkah ini menunjukkan komitmen Tokocrypto dalam menyediakan keamanan terbaik bagi nasabah mereka.
Selain itu, platform seperti Tokocrypto juga telah memperoleh sertifikasi keamanan internasional
seperti ISO 27001 dan ISO 27017. Mereka juga memperkenalkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time, serta melakukan audit keamanan oleh pihak ketiga independen.
Pemilihan Pedagang Kripto yang Aman
Untuk para investor, Yudho memberikan saran agar mereka memilih pedagang kripto yang memiliki reputasi baik dan terdaftar di Bappebti. Sertifikasi keamanan seperti ISO 27001 dan penerapan teknologi keamanan tinggi menjadi indikator penting dalam memastikan keamanan
aset nasabah. Investor juga disarankan untuk memeriksa mekanisme Proof of Reserve (PoR), yang memastikan cadangan aset sesuai dengan dana nasabah yang dimiliki dan terpisah dari kebutuhan operasional perusahaan.
“Kami selalu mengedukasi investor agar lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih platform untuk bertransaksi. Mengetahui kebijakan keamanan yang diterapkan oleh platform adalah langkah penting untuk meminimalisir risiko. Selain itu, kami juga mendorong investor untuk rutin memantau perkembangan keamanan di platform yang mereka gunakan serta selalu mengutamakan langkah-langkah perlindungan pribadi, seperti menggunakan otentikasi multifaktor dan menjaga keamanan informasi login. Dengan demikian, investor dapat merasa
lebih tenang dalam mengelola aset kripto mereka,” lanjut Yudho.
Langkah Menuju Masa Depan Kripto Indonesia
Menjelang tenggat waktu untuk memenuhi regulasi lisensi Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) sebelum 16 Oktober 2024, Yudho menekankan pentingnya pematuhan terhadap regulasi dan
meminta perusahaan perdagangan kripto di Indonesia yang belum memperoleh lisensi untuk
segera menyelesaikan prosesnya.
Menurutnya, lisensi ini tidak hanya penting untuk mematuhi
aturan yang berlaku, tetapi juga untuk memastikan perlindungan yang lebih baik bagi para investor.
“Perusahaan yang telah terdaftar resmi di Bappebti dan memiliki lisensi PFAK menunjukkan komitmen mereka terhadap keamanan, transparansi, dan standar operasional yang lebih tinggi.
Hal ini sangat penting dalam membangun kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan industri kripto yang berkelanjutan di Indonesia,” tambah Yudho.
Dengan regulasi yang semakin ketat dan terarah, industri kripto Indonesia diharapkan dapat terus berkembang tanpa
mengorbankan aspek keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi.
“Platform yang telah memperoleh lisensi PFAK kini mengandalkan lembaga penyimpanan aset kripto yang telah terregulasi pemerintah. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan keamanan dan memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku,” nambahnya.
Untuk aset fiat, platform PFAK telah menerapkan praktik terbaik dengan menyimpan 70% dana di lembaga kliring yang terpercaya dan 30% di dalam platform sendiri.
Pendekatan serupa juga
diterapkan pada aset kripto, di mana mayoritas (70%) disimpan di lembaga depository khusus kripto untuk meminimalisir risiko pencurian atau kehilangan.
Dengan langkah-langkah ini, pelaku usaha kripto di Indonesia optimistis bahwa investor akan tetap merasa aman dan percaya untuk bertransaksi melalui platform lokal, meskipun dihadapkan dengan ancaman seperti peretasan. Kolaborasi yang kuat antara pelaku industri
dan regulator akan terus menjaga stabilitas dan pertumbuhan industri kripto di Indonesia.
- Bitcoin Melonjak Pasca Pemangkasan Suku Bunga Fed, Bagaimana
Dampaknya ke Pasar Kripto?
Harga Bitcoin melonjak ke angka US$62.000 atau sekitar Rp954 juta setelah Federal Reserve AS (The Fed) secara mengejutkan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin. Langkah ini menandai pemangkasan suku bunga pertama dalam empat tahun, yang dilakukan untuk
meredam dampak inflasi dan menstimulasi perekonomian.
Pemangkasan suku bunga acuan ini disambut positif oleh pasar, baik saham maupun kripto, yang mengalami kenaikan langsung setelah keputusan diumumkan. Ekuitas AS naik dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat kenaikan antara 0,6%-0,8%, sementara Bitcoin mengalami lonjakan lebih dari 2% ke US$62.000.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, memberikan pandangan bahwa keputusan The Fed yang memangkas suku bunga memberikan angin segar bagi pasar aset kripto.
Menurutnya, “Pemangkasan suku bunga oleh The Fed memunculkan harapan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar akan mendorong lebih banyak investasi ke aset berisiko, termasuk kripto.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, investor cenderung mencari alternatif yang lebih
menguntungkan seperti Bitcoin untuk melindungi nilai aset mereka.”
Fyqieh juga menambahkan bahwa volatilitas yang dialami Bitcoin pasca pengumuman The Fed adalah wajar, karena para pelaku pasar juga melakukan aksi ambil untung, untuk menutup kerugian investasi mereka sebelumnya.
“Pergerakan harga Bitcoin yang melonjak hingga 3% setelah keputusan suku bunga ini mencerminkan sentimen positif investor terhadap kebijakan tersebut. Namun, koreksi yang terjadi kemudian menunjukkan bahwa pasar masih mencari stabilitas di tengah ketidakpastian yang ada.”
Dampak Pemangkasan Suku Bunga Terhadap Pasar Kripto
Pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh The Fed meningkatkan ekspektasi
bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar akan berlanjut hingga akhir tahun. Proyeksi Fed menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut sebesar 50 basis poin selama dua pertemuan FOMC berikutnya.
Ini memberi sinyal kuat bahwa likuiditas di pasar akan
meningkat, yang biasanya mendorong harga aset berisiko seperti saham dan kripto.
Fyqieh mengatakan ada pandangan lebih skeptic dari dampak penurunan suku bunga AS. Dia memperingatkan bahwa pemangkasan suku bunga ada kemungkinan dapat mengganggu pasar secara global, terutama terkait dengan penyusutan selisih suku bunga antara dolar AS dan yen Jepang. Hal ini dapat memicu aksi jual besar-besaran di pasar derivatif berbasis yen yang
berdampak langsung pada pasar kripto.
Namun, tambah Fyqieh pandangan ini ditentang karena melihat bahwa kebijakan The Fed membuka jalan bagi reli pasar kripto.
Sentimen positif di kalangan pelaku pasar jelas terlihat
pada kenaikan saham-saham terkait kripto, seperti MicroStrategy yang naik 3,77% dan Coinbase yang naik 2,1%. Investor kripto, yang kerap mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi, melihat langkah The Fed sebagai kesempatan untuk memperluas portofolio mereka di aset digital.
Prospek ke Depan
Dengan keputusan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter, sentimen di pasar kripto tampaknya akan tetap positif dalam waktu dekat. Namun, pasar juga menunggu data ekonomi Amerika Serikat, seperti Personal Consumption Expenditures (PCE) yang bisa menjadi penentu arah kebijakan selanjutnya.
“Bitcoin memang akan naik, tetapi tidak akan langsung melonjak drastis seperti ‘God Candle.’
Masih ada kemungkinan penurunan atau fluktuasi di beberapa momen sebelum tren bullish berlanjut. Para investor kini fokus pada rilis data PCE pada 27 September untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi inflasi di AS,” analisa Fyqieh.
Data PCE akan menjadi indikator penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter ke depan, yang berpotensi memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Jika
inflasi menunjukkan penurunan, ada kemungkinan The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran yang dapat memperkuat sentimen positif di pasar kripto.
Sebaliknya, jika inflasi
masih tinggi, volatilitas bisa meningkat dan memicu aksi jual di pasar.
Fyqieh Fachrur menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengambil posisi di pasar kripto saat ini. “Meskipun momentum positif saat ini terlihat menjanjikan, volatilitas pasar kripto tetap tinggi, terutama dengan ketidakpastian global yang ada. Investor perlu melakukan uji tuntas dan mempertimbangkan potensi risiko sebelum melakukan transaksi lebih lanjut.”
Ke depan, pasar kripto diperkirakan akan bergerak fluktuatif dalam beberapa bulan mendatang, dengan Bitcoin diprediksi dapat mengalami perubahan harga antara 2%-3% akibat kebijakan
yang diterapkan oleh The Fed.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed telah memberikan dorongan positif pada pasar kripto, terutama Bitcoin, yang naik signifikan setelah pengumuman tersebut.
Namun, dengan ketidakpastian yang masih melingkupi kebijakan moneter global, investor diimbau untuk tetap
berhati-hati dalam mengambil langkah. Kombinasi kebijakan moneter yang lebih longgar dan ketidakpastian global akan terus membentuk dinamika pasar kripto dalam beberapa waktu ke depan.
@uli