Oleh Idat Mustari
KELUARGA yang sakinah, mawwadah, warrahmah disingkat Samawa adalah Bayyiti Jannati (Rumahku Surgaku). Tentu yang dimaksud dengan rumahku surgaku bukan sebatas slogan tapi harus diwujudkan dalam bentuk aksi diantara suami-istri.
Di rumah itu ada surga, ketika suami merasa tenang, tentram oleh istrinya. Pun sebaliknya istri merasa tenang, nyaman karena suaminya. Tenang, nyaman hanya ada, jika ada rasa kasih, rasa sayang diantara suami-istri.
Bentuk wujud cinta pasangan suami-istri adalah dengan ciuman. Suami mencium kening istrinya. Istri mencium tangan suami.
Seorang suami yang mencium kening istrinya akan mendapatkan ketenangan yang luar biasa. Kening perempuan adalah sumber ketenangan dan semangat bagi suami, karena kening adalah saksi dari ketaatan pada Allah. Keninglah perantaraan tunduk makhluk pada Pencipta-Nya. Allah hembuskan ketenangan pada kening seorang istri
Begitupun saat seorang istri mencium tangan suaminya bukan semata tentang siapa yang lebih tinggi derajatnya, tapi itu adalah tanda bahwa keikhlasan yang menuntunnya. Di tangan suami terletak ridha Allah untuknya. Di tangan suami ada keberkahan, sebab tangannya yang diangkat saat berdoa kepada Allah. Dengan tangan itu pula suami bekerja untuk orang-orang yang dicintai dan disayanginya.
Ciuman adalah gerakan cinta dan ekspresi paling romantis dan intim yang dimiliki pasangan suami-istri. Ciuman tidak saja mendekatkan secara fisik tetapi juga mengikat secara emosional.
Sebuah penelitian selama dua tahun berakhir, para ilmuwan tiba pada beberapa kesimpulan mengejutkan. Salah satunya ialah bahwa suami yang mencium istri mereka setiap hari sebelum pergi bekerja, relatif hidup lebih lama (rata-rata 5 tahun lebih) daripada laki-laki yang tidak mencium istri mereka.***