VISI.NEWS | BANDUNG – Cuaca di wilayah Bandung Raya diprakirakan cerah dan hujan ringan sepanjang hari pada Selasa (26/12/2023). Suhu udara berkisar antara 20°C hingga 31°C, dengan kelembapan relatif antara 60% hingga 95%. Kecepatan angin bervariasi antara 0 km/jam hingga 10 km/jam, dengan arah dominan barat daya.
Menurut prakiraan cuaca dari BMKG, potensi hujan ringan terjadi pada sore dan malam hari, dengan intensitas sekitar 1 mm/jam. Hal ini disebabkan oleh adanya pertemuan massa udara basah dari Samudera Hindia dengan massa udara kering dari Benua Asia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya perubahan cuaca yang cepat, seperti angin kencang, petir, dan hujan lebat. Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri, serta mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bahwa cuaca cerah berawan di Bandung Raya merupakan dampak dari ekuatorial atmosfer yang berada di sekitar wilayah Indonesia. “Ekuatorial atmosfer ini menyebabkan tekanan udara di permukaan bumi menjadi rendah, sehingga udara panas naik ke atas dan membentuk awan-awan tipis,” ujarnya.
Teguh menambahkan bahwa cuaca cerah berawan ini juga dipengaruhi oleh adanya angin muson timur yang bertiup dari Benua Australia. “Angin muson timur ini membawa udara kering dan dingin ke wilayah Indonesia, sehingga menurunkan suhu udara di permukaan bumi. Namun, karena udara kering ini tidak dapat menembus lapisan awan tipis, maka cuaca tetap terasa panas,” katanya.
Sementara itu, warga Bandung Raya mengaku merasakan cuaca yang berbeda dari biasanya. Cristina, salah seorang pedagang di Pasar Baru, mengatakan bahwa cuaca panas membuatnya merasa lemas dan haus. “Biasanya kalau musim hujan, cuaca di Bandung sejuk dan segar. Tapi sekarang, cuaca panas dan berdebu. Harus banyak minum air putih dan pakai masker,” ucapnya.
Andi, seorang mahasiswa di Universitas Padjadjaran, mengatakan bahwa cuaca cerah berawan membuatnya sulit tidur di malam hari. “Kamar saya di lantai atas, jadi panas sekali. Saya harus pakai kipas angin atau AC agar bisa tidur nyenyak. Padahal, listrik di kos-kosan saya mahal,” keluhnya.
Meski demikian, ada juga warga yang menikmati cuaca cerah berawan ini. Budi, seorang fotografer, mengatakan bahwa cuaca ini cocok untuk mengambil foto-foto indah. “Awan-awan tipis itu bisa menciptakan efek cahaya yang bagus. Saya suka mengambil foto pemandangan, seperti gunung, sawah, atau kota. Cuaca seperti ini bisa membuat foto saya lebih menarik,” pujiya.
@uli