VISI.NEWS | BANDUNG – DBS Macro Research memperkirakan pertumbuhan perekonomian atau produk domestik bruto (PDB) riil akan mencapai rata-rata 5,0 persen secara tahunan (yoy) pada 2024. Permintaan domestik akan menjadi pengimbang utama terhadap kinerja perdagangan yang turun.
Chief Economist sekaligus Managing Director DBS Group Research, Taimur Baig, menyatakan bahwa faktor pendorong investasi dan konsumsi dalam negeri akan menjadi sumber utama permintaan. Meskipun kinerja ekspor-impor masih diliputi ketidakpastian karena harga komoditas rendah dan kapasitas cadangan di Tiongkok, secara keseluruhan, momentum pertumbuhan global dan faktor lain pendorong makroekonomi tidak mengkhawatirkan.
Belanja sektor publik, termasuk kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) dan proyek infrastruktur, akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen akan didorong oleh investasi di bidang infrastruktur, peningkatan hasil industri, dan sektor jasa yang dinamis12.
Pemerintah juga optimis bahwa pada 2024, Indonesia akan tumbuh lebih tinggi, mencapai angka 5,2 persen, dan pada 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3 hingga 5,6 persen. Tingkat inflasi diperkirakan akan tetap terkendali, dengan rata-rata tahunan di bawah 2,80 persen. Semua ini menunjukkan prospek yang solid bagi perekonomian Indonesia di masa depan.
@maulana