VISI.NEWS – Debat publik pasangan calon (Paslon) Bupati Bandung yang berlangsung di Kopo Square, Sabtu (31/10/2020), diawali dengan memperkenalkan diri dan menyampaikan visi masing-masing paslon.
Acara debat yang disiarkan langsung oleh InewsTV tersebut, diawali oleh Paslon No. 1 Kurnia Agustina Dadang Naser dan Usman Sayogi atau Nia-Usman (NU Pasti Sabilulungan) yang memperkenalkan diri sebagai paslon asli orang Kabupaten Bandung.
Teh Nia, panggilan Kurnia Dadang Naser menyebutkan dirinya sebagai warga asli Kecamatan Ciparay dan Usman Sayogi warga asli Soreang. Keduanya sepakat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara Paslon No. 2 Yena Iskandar Ma’soem dan Atep mengawali perkenalan oleh Yena. “Saya asli orang Kabupaten Bandung dan mengenali Kabupaten Bandung seperti saya mengenali diri sendiri saya sendiri. Banyak saudara, handai tolan dan masyarakat yang mengeluhkan kepada saya mengenai kondisi Kabupaten Bandung, sehingga saya ingin merubah Kabupaten Bandung yang amanah, gotong royong, sesuai dengan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.
Pelayan yang prima, kata Yena, merupakan harapan masyarakat dan menjadi suatu keharusan, “Kesejahteraan masyarakat merupakan sebuah kewajiban yang harus diperjuangkan oleh seorang pemimpin, oleh karena itu saya dan Kang Atep membawa misi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sedangkan Atep saat memperkenalkan dirinya menyatakan berasal dari kampung dan besar dari kampung. “Tetapi saya di didik untuk berprestasi, dan saya ingin menjadikan Kabupaten Bandung juga berprestasi,” ungkapnya.
Sedangkan Paslon Nomer 3 Dadang Supriatna yang berpasangan dengan Sahrul Gunawan mengatakan bahwa ‘Bedas’ yang menjadi slogannya mempunyai tiga arti. “Bedas atau kuat, akan diimplentasikan sebagai kekuatan untuk mewujudkan Kabupaten Bandung yang lebih baik, Bedas balad Dadang dan Syahrul,” ungkapnya.
Pasangan bedas, katanya, akan melakukan terobosan-terobosan. “Kami akan menjadi pelayan bukan jadi dunungan masyarakat,” ujarnya.
Bedas, imbuh Sahrul Gunawan, dalam lima tahun ke depan akan menjadikan Kabupaten Bandung lebih baik. “Pengalaman ketika saya mengunjungi Cipelah, ada yang ingin membuat KTP yang datang ke kantor kecamatan untuk mengurus harus balik lagi,” ujarnya
Pada sesi pengenalan ini, Sahrul menutup dengan pantun “Ka Cimenyan jalan-jalan, uihna nyandak mentega, upami palay aya perobihan ulah hilap nyoblos nomor tiga”.@mpa